JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mendapatkan komitmen dari Putera Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, dalam kunjungannya ke Riyadh, beberapa waktu lalu, untuk ikut berkontribusi pada pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Dalam unggahan terbaru di akun Instagram pribadinya, @luhut.pandjaitan, yang dipantau di Jakarta, Minggu (6/3), Luhut mengatakan Pangeran Mohammed bin Salman juga akan bergabung dalam Sovereign Wealth Fund Indonesia Investment Authority (INA).

"Saya makin merasa optimistis ketika mendengar bahwa beliau ingin Arab Saudi ikut berkontribusi pada pembangunan IKN Nusantara, serta yang tak kalah penting, Arab Saudi akan bergabung dalam Sovereign Wealth Fund Indonesia Investment Authority (INA)," katanya.

Luhut berinisiatif membentuk tim terpadu yang minggu depan akan berangkat ke Riyadh menindaklanjuti komitmen tersebut. Rencananya, pemerintah ingin segera merancang kunjungan pihak Kerajaan Arab Saudi ke Indonesia sebelum bulan Ramadan.

"Saya berinisiatif membentuk tim terpadu yang dalam kurun waktu minggu depan sudah berangkat ke Riyadh untuk follow up seluruh pembicaraan kami hari ini agar kami bisa langsung set up kunjungan pihak Kerajaan Arab Saudi ke Indonesia sebelum bulan Ramadan," katanya.

Dalam unggahannya tersebut, Luhut menceritakan pengalamannya dijamu secara akrab oleh Pangeran Mohammed bin Salman. Luhut diundang dalam acara makan malam di halaman Istana Kerajaan bersama jajaran kabinet senior Arab Saudi.

Berkomunikasi Intens
Luhut mengaku telah mengenal Pangeran Mohammed bin Salman selama dua tahun terakhir dan cukup intens berkomunikasi meski hanya melalui pesan instan WhatsApp.

"Another mystery of life bagi saya karena menurut Dubes Indonesia, Pangeran Mohammed bin Salman sangat jarang menerima tamu dari luar, kecuali tamu dari negara-negara tetangga Teluk," tulisnya.

Lebih lanjut, Luhut memamerkan titipan cendera mata dari Pangeran Mohammed bin Salman untuk dibawa pulang ke Indonesia. Titipan tersebut berupa kiswah atau potongan kain Ka'bah dan replika kunci Ka'bah.

"Rasa percaya itu harus diletakkan di atas segalanya, tak jadi soal agama, ras, suku bangsa mana kita berasal. Selama kita punya kepentingan yang sama yaitu mengedepankan kemanusiaan dan kesejahteraan seluruh bangsa demi menjadikan dunia ini tempat yang lebih baik untuk diwarisi anak cucu kita ke depan," tuturnya.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Wandy Tuturoong, mengatakan pemerintah sedang melakukan percepatan proses operasional Otorita IKN.

"Memang amanat UU tentang IKN menyebutkan Otorita IKN beroperasi paling lambat tahun 2022. Namun tidak berarti bahwa proses operasionalnya baru akan terjadi di akhir tahun," kata Wandy.

Pada 15 Februari 2022, UU No 3 Tahun 2022 tentang IKN telah resmi diundangkan. Dalam Pasal 9 UU tersebut diatur Otorita IKN Nusantara dipimpin Kepala Otorita dan dibantu seorang Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara yang ditunjuk, diangkat, dan diberhentikan langsung oleh Presiden setelah berkonsultasi dengan DPR. Namun hingga saat itu, Presiden Jokowi belum menunjuk Kepala Otorita IKN.

"Intinya, Otorita IKN akan dibantu oleh kementerian dan lembaga dalam melakukan persiapan dan pembangunan IKN sampai tahun 2023, hingga akhirnya bisa lebih penuh pengendaliannya. Itu diatur di Pasal 36 Ayat 2-4," tambah Wandy.

Wandy mengungkapkan proses pendirian lembaga baru terutama yang setingkat kementerian memang memerlukan tahapan-tahapan dan biasanya butuh waktu.

Baca Juga: