JAKARTA - Dollar AS cenderung melemah terhadap beberapa mata uang dunia setelah pernyataan dovish Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed, Jerome Powell di sebuah simposium ekonomi tahunan di Jackson Hole, Wyoming, Jumat pekan lalu waktu setempat sehingga mendorong rupiah menguat.

Meski demikian, penguatan rupiah diperkirakan bersifat sementara mengingat belum adanya sentimen positif dari dalam negeri. Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada mengatakan apresiasi rupiah relatif terbatas mengingat masih minimnya sentimen baru dari dalam negeri. "Pelaku pasar uang diharapkan tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah," katanya.

Seperti diketahui, kurs dollar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (24/8) waktub AS atau Sabtu pagi WIB) karena Wall Street mencerna komentar Powell.

Gubernur The Fed menegaskan kembali bank sentral akan tetap pada strategi kenaikan tingkat suku bunga secara bertahap untuk mengelola potensi risiko-risiko dan mendukung pemulihan ekonomi domestik.

Ant/E-10

Baca Juga: