Jakarta - Perang dagang yang berpotensi mereda setelah pejabat Amerika Serikat (AS) menyampaikan pembicaraan bilateral menahan apresiasi dollar AS terhadap sejumlah mata uang dunia, termasuk rupiah. "Dollar AS tertahan karena kabar mengenai sentimen perdagangan kedua negara itu," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, kemarin.

Seperti diketahui, pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis (13/9) sore, menguat menjadi 14.792 rupiah per dollar AS dari sehari sebelumnya di posisi 14.803 rupiah per dollar AS. Dia menambahkan dollar AS juga mendapat sentimen negatif dari data indeks harga konsumen (PPI) yang dirilis mengecewakan.

Data PPI AS turun 0,1 persen pada Agustus, Departemen Tenaga Kerja melaporkan Rabu (12/9). Analis Senior CSA Research Institue, Reza Priyambada menambahkan turunnya imbal hasil obligasi Amerika Serikat seiring dengan penurunan data indeks harga konsumen menambah tekanan bagi dollar AS. "Data indeks harga konsumen yang menurun menandakan inflasi di AS berpotensi lebih rendah dari perkiraan," katanya.

Ant/E-10

Baca Juga: