Saat wabah virus korona merajalela, seorang perempuan Tiongkok yang bekerja di Paris memanfaatkan komputer untuk berkonsultasi dengan seorang dokter yang berada ribuan kilometer di Shanghai untuk mengeluhkan batuk dan pusing yang dideritanya.

Sang dokter kemudian meresponsnya dengan mengatakan pasiennya itu kemungkinan hanya menderita flu biasa dan menganjurkan agar memperbanyak istirahat. Konsultasi siber dengan aplikasi dokter jarak jauh saat ini menjadi tren di Tiongkok apalagi setelah merebaknya epidemi virus korona.

Saat jutaan warga Tiongkok diimbau untuk mengurangi pertemuan tatap muka secara langsung, takut masuk ke rumah sakit, atau karena tidak bisa menjangkau klinik karena adanya pembatasan gerak terkait virus, aplikasi dokter jarak jauh jadi pilihan mereka.

Aplikasi daring untuk layanan konsultasi dokter yang ditawarkan oleh perusahaan teknologi Tencent, Alibaba dan berbagai penyedia layanan lainnya, telah melaporkan adanya lonjakan layanan sejak virus mulai merebak pada Januari lalu.

"Aplikasi populer layanan kesehatan kami telah dikunjungi 11 miliar kali sejak wabah virus korona merebak," kata perusahaan Ping An yang merupakan bagian dari kelompok salah satu perusahaan asuransi terbesar di dunia. "Pengguna baru aplikasi kami telah bertambah sepuluh kali lipat dan saat ini terhitung sedikitnya 315 juta pelanggan yang membuat 729.000 pertanyaan per hari secara nasional," imbuh perusahaan itu.

Lonjakan layanan juga dialami sebuah aplikasi milik Tencent yaitu Wedoctor. Sejak 23 Januari lalu, Wedoctor bahkan meluncurkan layanan khusus soal virus korona. "Ribuan dokter yang bekerja di Wedoctor hingga pengujung Februari telah memberikan layanan konsultasi sebanyak 1,5 juta kali lewat program ini," demikian pernyataan Wedoctor.

Sementara Ali Health, aplikasi kesehatan milik Alibaba menyatakan bahwa sejak 31 Januari lalu, aplikasi mereka yang memiliki lebih dari 1.000 dokter, menyatakan lebih dari 3 ribu pasien per jamnya melakukan konsultasi.

Salah satu rumah sakit di Shanghai yaitu Xuhui Central Hospital merupakan salah satu penggagas awal layanan dokter jarak jauh. Sejak 2015, rumah sakit ini bereksprimen untuk layanan ini dan baru bulan lalu menerima lisensi dari pemerintah untuk melakukan operasional rumah sakit komputasi awan.

Komputasi awan adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer dan pengembangan berbasis Internet dimana dengan cara ini bisa dilakukan konsultasi secara virtual. Sejak diluncurkan pada 25 Februari lalu hingga Minggu (8/3) lalu, sudah 5.293 pasien memanfaatkan mode konsultasi virtual ini.

Terobosan

"Ini akan jadi perubahan jangka panjang di bidang medis," kata pejabat di Xuhui Central Hospital, Zhou Jian. "Ini akan mengubah model pemeriksaan medis. Dimanapun Anda berada asal punya telepon seluler dan sinyal, bisa melakukan konsultasi medis dengan dokter kami," imbuh dia.

Tak hanya berkonsultasi, dokter juga bisa memberikan saran medis bahkan memberikan resep obat di jalur daring ini bahkan transaksi pembayarannya pun dilakukan lewat jaringan internet. eko/AFP/I-1

Baca Juga: