DETROIT - Para menteri perdagangan dari negara-negara di forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik atau Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) pada Jumat (26/5), sepakat mendorong perdagangan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Dikutip dari The Straits Times, mengakhiri pembicaraan dua hari di Detroit di Amerika Serikat (AS), Perwakilan Dagang AS, Katherine Tai, mengeluarkan pernyataan ketua yang meringkas diskusi, dengan penekanan pada inklusivitas, memerangi perubahan iklim, dan keberlanjutan.

"Kami menegaskan kembali tekad kami untuk menghadirkan lingkungan perdagangan dan investasi yang bebas, terbuka, adil, tidak diskriminatif, transparan, inklusif, dan dapat diprediksi," bunyi pernyataan itu.

Kelompok tersebut menegaskan kembali komitmennya terhadap sistem perdagangan multilateral berbasis aturan dengan Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organisation (WTO) sebagai intinya.

"Kami akan terus bekerja untuk memastikan lapangan permainan yang setara untuk mendorong lingkungan perdagangan dan investasi yang menguntungkan dan menegaskan kembali komitmen kami untuk menjaga pasar tetap terbuka dan untuk mengatasi gangguan rantai pasokan," katanya.

Akibatkan Penderitaan

Para pemimpin APEC November lalu di Bangkok menyetujui rancangan kesepakatan yang menyatakan "sebagian besar anggota" mengutuk keras perang di Ukraina dan mengakibatkan penderitaan manusia dan dampak ekonomi.

Namun pada pertemuan di Detroit, Tiongkok dan Russia keberatan untuk memasukkan kalimat tersebut, menyerahkannya pada pernyataan ketua Tai, yang mencatat ada perbedaan pandangan dan "APEC bukanlah forum untuk menyelesaikan masalah keamanan".

Tai berharap para pemimpin APEC pada pertemuan puncak di San Francisco November ini akan dapat menghasilkan pernyataan bersama.

Tai menggunakan pertemuan Detroit sebagai tempat untuk mendorong visi pemerintahan Biden tentang kebijakan perdagangan yang "berpusat pada pekerja" ke khalayak internasional yang lebih luas.

Tai mengatakan, dia memilih Detroit untuk memamerkan sejarahnya sebagai kota yang terpukul keras oleh liberalisasi perdagangan yang agresif, tetapi telah mengalami kelahiran kembali dan pergeseran ke teknologi transportasi hijau baru.

"Saya yakin bahwa reputasi APEC sebagai inkubator ide dan katalisator kerja sama juga dapat bermanfaat bagi pekerjaan kami dalam mendorong perlombaan menuju puncak bagi pekerja di seluruh kawasan," katanya.

Baca Juga: