Dewan menyetujui APBD-Perubahan memasukkan program Formula E dengan anggaran sebesar 360 miliar rupiah.

JAKARTA -Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bersama DPRD Provinsi DKI Jakarta menyepakati APBD-Perubahan Provinsi DKI Jakarta sebesar 86,89 triliun rupiah. Angka ini turun dari anggaran penetapan awal yaitu sebesar 89 triliun rupiah

"Alhamdulillah tadi kita telah tuntas di dalam pembahasan rancangan KUPA dan PPAS. Harapannya dengan ini nanti kita akan bisa finalisasi program-program tahun 2019. Angka yang disepakati adalah 86,89 triliun rupiah. Jadi ini yang kemudian menjadi final," ujar Anies di gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (14/8).

Dia menegaskan, penurunan anggaran tidak akan berdampak pada implementasi program-program prioritas Pemprov DKI Jakarta. Menurutnya, penurunan APBD itu hanya hitung-hitungan di atas kertas semata. Penurunan itu dikarenakan melesetnya penerimaan sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) yang sebelumnya diasumsikan sebesar 12 triliun rupiah menjadi 9,5 triliun rupiah.

"Jadi yang dikatakan turun 2,4 triliun rupiah itu adalah hitungan accounting-nya turun 2,4 triliun, karena asumsi SILPA yang semula diperkirakan 12 triliun rupiah, ternyata menjadi 9,5 triliun rupiah," ucapnya.

Ke depan, tegasnya, perencanaan anggaran akan dilakukan lebih baik lagi. Namun, ucapnya, hal itu harus diikuti oleh penyerapan anggaran yang semakin baik.

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi mengatakan, penurunan APBD perubahan sebesar 2,4 triliun rupiah masih bisa dikoreksi lagi saat pembahasan lanjutan bersama komisi-komisi. Menurutnya, penurunan angka APBD itu akan berimbas pada penyesuaian anggaran bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Formula E

Salah satu unsur perubahan APBD itu, memasukkan anggaran perhelatan balap mobil listrik (Formula E) di Jakarta.

Politisi PDIP itu mengapresiasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta karena berupaya mencari terobosan untuk meningkatkan pariwisata Jakarta dengan Formula E.

"Mungkin di satu sisi kampanye, kedua juga ini pertama kali di Indonesia dimana formula E ini berebut dimana-mana minta jadwal. Kebetulan pak gubernur pada saat ke Amerika itu ikut di dalam acara. Dia minta kenapa nggak di Jakarta ada gitu," tegasnya.

Dia mengatakan, perhelatan Formula E di Jakarta menjadi satu cara untuk meningkatkan penerimaan asli daerah (PAD). Dia pun mengaku tidak keberatan adanya APBD-Perubahan itu dengan memasukkan program Formula E dengan anggaran sebesar 360 miliar rupiah. Bahkan, dia mendorong agar event internasional itu digelar secara rutin di Jakarta.

Terkait dengan kritik anggota DPRD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terpilih Idris Ahmad soal penyelenggaraan ajang balap Formula E di Jakarta.

"Silakan saja PSI mengkritik gitu loh, kita juga berpikiran ke depannya ayo kita bangun Jakarta dari sisi pariwisata, kebudayaannya, dari pembangunannya yang tujuannya untuk menghasilkan suatu pendapatan," ujar Edi

Edi menganggap kenaikan anggaran untuk menyelenggarakan ajang balap Formula E dengan menyediakan "commitment fee" sebesar 360 miliar rupiah tidak menjadi masalah, selama nantinya dapat menghasilkan pendapatan.

Ia mengharapkan penyelenggaraan ajang balap serupa di Jakarta nantinya dapat digelar sebagai rutinitas untuk meraup pendapatan asli daerah.

Edi membayangkan bila ajang balap seperti Formula 1 dapat diselenggarakan di Jakarta, itu akan menjadi prestasi tersendiri baginya selama menjabat menjadi wakil rakyat Jakarta. pin/P-5

Baca Juga: