YOGYAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta pemimpin daerah gubernur, bupati, dan walikota untuk melakukan identifikasi atau pengelompokan pada kasus meninggal dengan mencari penyebabnya. Diimbau teman-teman di rumah sakit pusat segera menyusun tata laksana kematian yang baru.

"Ada lima hal yang menjadi dasar untuk melakukan pengelompokkan yakni, pertama pada orang yang meninggal berapa yang sudah divaksin dan berapa yang belum divaksin, berapa yang komorbid dan berapa yang tidak komorbid, berapa usianya apakah balita (0-5 tahun), remaja (6-17 tahun), dewasa (18-60 tahun), atau lansia (>60 tahun), apakah sudah melalui badai sitokin atau belum, apakah mereka sudah menerima treatmen oksigen atau belum," jelas Menkes dalamvideo conferencedengan gubernur, bupati/walikota se Jawa-Bali yang dipimpin Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, pada Rabu (21/7) petang.

Menkes meminta tiap-tiap daerah dalam satu sampai dua hari ke depan agar dapat melaporkan kepada pusat terkait kasus meninggal dengan kriteria yang telah disebutkan di atas.

Menkes menjelaskan varian delta ini memiliki karakteristik yang berbeda. Mereka yang terpapar dapat dengan mudah menyebarkan, namun juga dapat cepat sembuhnya.

Dan yang berbahaya,korona varian delta juga dapat dengan cepat menewaskan mereka yang mengidapnya.

"Jika kita lihat varian delta ini, penyebarannya lebih cepat, sembuhnya lebih cepat, namun wafatnyapun jadi lebih cepat. Oleh karena itu saya meminta teman-teman di rumah sakit untuk segera menyusun tata laksana perawatan Covid-19 yang baru," jelas Budi.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhur Binsar Pandjaitan, meminta para kepala daerah dalam wilayah PPKM Darurat se-Jawa dan Bali untuk mengevaluasi kembali penyebab kematian yang tinggi pada sejumlah wilayah tersebut.

Luhur meminta agar para kepala daerah segera menjalankan pengetesan,pelacakan dan perawatan.

"Pelaksanaan testing, tracing, dan treatment ini agar segera bisa kita eksekusi. Saya kira ini bisa berjalan lebih masif lagi, terutama sebagai mitigasi kemungkinan lonjakan setelah Idul Adha selama dua minggu kedepan,"kataLuhut.

Menurutnya, Presiden Jokowi telah meminta agar para kepala daerah memiliki data yang pasti terkait pasien meninggal apakah sudah divaksinasi ataukah belum. Dirinya menambahkan bahwa ketersediaan oksigen, penanganan oleh rumah sakit, akses kepada obat juga harus mendapatkan perhatian.

"Kalau boleh, semua teman-teman para gubernur dan para bupati/walikota untuk melakukan pendataan. Saya berharap ini nanti bisa disampaikan," tambahnya.

Baca Juga: