JAKARTA - Untuk mendukung peningkatan ekspor produk perikanan Biak, Papua dengan mengembangkan sektor perikanan yang menjadikan Biak Numfor sebagai salah satu Lumbung Ikan Nasional, maka Bandara Frans Kaisiepo Biak, yang dikelola PT Angkasa Pura (AP) I akan kembangkan fasilitas kargonya.

Direktur Utama PT AP I (Persero), Faik Fahmi pihaknya senantiasa mendukung pewujudan berbagai program Pemerintah untuk mengembangkan potensi ekonomi daerah, termasuk pengoptimalan sektor perikanan di wilayah Biak Numfor.

"Untuk mendukung hal tersebut, Angkasa Pura I berencana melakukan pengembangan fasilitas kargo Bandara Frans Kaisiepo Biak. Diharapkan, dengan adanya rencana pengembangan tersebut nantinya akan semakin mendukung potensi peningkatan kapasitas ekspor produk perikanan Biak," ujar Faik dalam keterangan tertulisnya, Jumat (10/8).

Rencana Pemerintah tersebut dapat dilihat dari kunjungan kerja Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menkomarves) Luhut B Panjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono ke Biak Numfor untuk memastikan infrastruktur dan fasilitas penunjang ekspor produk perikanan di Bialk.

Pada kunjungannya tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai bahwa Bandara Frans Kaisiepo Biak sudah cukup memadai dalam mendukung ekspor komoditas perikanan dari Biak ke negara-negara di Asia.

Saat ini, kata Faik, komoditas perikanan yang dikirimkan dari Bandara Frans Kaisisepo Biak selama ini yaitu lobster, ikan kerapu, dan udang dengan tujuan Jakarta, Denpasar, Makassar, Sentani, dan Surabaya. Baru pada Agustus 2021, komoditas perikanan Biak diekspor ke Singapura. Nantinya komoditas perikanan Biak memiliki potensi untuk diekspor langsung ke Tiongkok dan Jepang.

"Bandara Frans Kaisiepo Biak memiliki terminal kargo seluas 324 meter persegi dengan kapasitas penerimaan 20 ton kargo per hari dan kapasitas keluar 12 ton kargo per hari. Nantinya, terminal kargo Bandara Frans Kaisiepo Biak akan dikembangkan menjadi seluas 3.800 meter persegi yang dilengkapi dengan 2 gudang pendingin dengan kapasitas masing-masing gudang sebesar 5 ton dan gudang transhipment seluas 60 meter persegi dengan kapasitas 65 ton," tutupnya.

Baca Juga: