Sebuah hasil penelitian yang diterbitkan ACS 'Journal of Agricultural and Food Chemistry menunjukan bahwa, perendaman daging dengan menggunakan bir mampu membantu mengurangi pembentukan zat yang berpotensi berbahaya pada daging panggang. I.M.P.L.V.O.

Ferreira dan rekannya menjelaskan bahwa penelitian sebelumnya telah menunjukkan hubungan antara konsumsi daging panggang dan tingginya insiden kanker kolorektal. Polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs) adalah zat yang bisa terbentuk saat daging dimasak pada suhu sangat tinggi.

Dan dari hasil uji laboratorium pada hewan, kadar PAH yang tinggi, termasuk diantaranya asap rokok dan knalpot mobil, dikaitkan dengan kanker, walaupun belum diketahui dengan pasti apakah ini juga berlaku pada manusia.

ISTIMEWA ISTIMEWA

Meski demikian, Regulasi Komisi Uni Eropa telah menetapkan indikator yang paling sesuai untuk terjadinya dan potensi karsinogenik PAH dalam makanan dan kadar maksimum yang diberikan untuk senyawa ini dalam makanan.

Bauran bir, anggur atau teh dapat mengurangi kadar beberapa karsinogen potensial pada daging yang dimasak, namun sedikit yang diketahui tentang bagaimana bumbu bir yang berbeda mempengaruhi kadar PAH, sampai sekarang.

Para peneliti memanggang sampel daging yang direndam selama empat jam di bir Pilsner, bir Pilsner non-alkohol atau bir hitam, sampai selesai di atas panggangan arang. Bir hitam memiliki efek paling kuat, mengurangi tingkat PAH utama lebih dari setengahnya dibandingkan dengan daging yang tidak menggunakan baluran bir hitam.

"Jadi, asupan daging yang direndam bir bisa menjadi strategi mitigasi yang sesuai," kata para periset.

nik/berbagai sumber/E-6

Baca Juga: