JAKARTA - Momen Idul Fitri atau Lebaran menjadi momen istimewa yang dinanti-nanti oleh umat muslim di Indonesia. Di tengah kebahagiaan, silaturahmi, dan tradisi pulang kampung, tetap saja ada tantangan keamanan yang signifikan.

"Peningkatan volume perjalanan saat mudik baik melalui transportasi umum maupun pribadi yang mampu membuka peluang bagi berbagai risiko keamanan," kata Deputy CEO & Transformation Nawakara, Satria Djaya Najamuddin, melalui keterangan tertulis Kamis (4/4).

Lebih lanjut, tempat- tempat umum seperti pusat perbelanjaan, pasar, dan zona hiburan yang menjadi pusat kegiatan Lebaran juga mengalami lonjakan pengunjung, meningkatkan potensi kepadatan. Hal ini meningkatkan risiko keamanan berupa kejahatan seperti pencurian dan penipuan.

Ia memaparkan, solusi keamanan yang efektif, bukan hanya tentang mengelola alur lalu lintas dan keramaian, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman dengan Integrasi sistem keamanan antara keamanan fisik yang juga didukung dengan teknologi. Hal tersebut memungkinkan otoritas dan penyelenggara keamanan mampu memantau situasi secarareal-timehingga mengidentifikasi dan merespons cepat terhadap potensi ancaman sebelum meningkat menjadi masalah yang lebih serius.

"Di Nawakara, kami memiliki solusi keamanan yang disesuaikan dengan kebutuhan keamanan secara menyeluruh antara keamanan fisik dan juga teknologi," ujar dia.Satria Djaya menambahkan Sebagai perusahaan solusi keamanan terpadu, Nawakara memberikan tiga hal penting yang perlu diperhatikan agar keamanan dapat berjalan lancar.

Pertama melakukan penilaian risiko keamanan (security risk assessment/SRA).Sebelum merumuskan strategi keamanan yang terintegrasi dan menyeluruh, penting untuk menggunakan metodologi mulai dari Penilaian Risiko Keamanan (Security Risk Assessment - SRA) untuk mengidentifikasi potensi risiko secara akurat. Dengan pendekatan ini, Nawakara tidak hanya menanggapi tantangan keamanan yang ada, tetapi juga secara proaktif merencanakan dan menerapkan solusi untuk mencegah risiko keamanan di masa depan.

"Nawakara berkomitmen untuk mencegah risiko keamanan sebelum terjadi, dengan strategi yang proaktif dan disesuaikan untuk setiap klien kami," katanya.

Kedua adalah integrasi keamanan lewat kekuatan manusia dan teknologi.Nawakara memahami bahwa keamanan terbaik adalah penggabungan kekuatan manusia dan teknologi. Lewat pelatihan yang ketat dan komprehensif, hal ini mampu menjamin bahwa setiap petugas keamanan Nawakara siap menghadapi berbagai skenario keamanan yang mungkin terjadi selama Lebaran.

"Di sisi lain, unsur keamanan berbasis mesin seperti CCTV dan sistem keamanan canggih lainnya memungkinkan pemantauan dan respons yang efektif terhadap insiden keamanan. Integrasi antara elemen manusia dan teknologi ini memastikan adanya sistem keamanan yang komprehensif, mampu mendeteksi dan merespons ancaman keamanan dengan cepat dan efisien," terang Satria.

Ketiga adalah penerapancommand center sebagai jantung dari operasional keamanan.Salah satu aspek penting dari solusi keamanan terpadu adalah Command Center. Command Center memiliki fungsi sebagai pusat pengendalian operasional dalam mengumpulkan, menganalisis, dan menindaklanjuti seluruh informasi keamanan Hal ini memungkinkan Nawakara untuk melakukan deteksi dini terhadap potensi ancaman dan koordinasi respons yang cepat dan terorganisir.

Berkat pengalaman luas dan keberhasilan dalam menyediakan solusi keamanan terpadu di berbagai sektor, Nawakara telah membuktikan kapabilitasnya dalam menangani kebutuhan keamanan yang kompleks, termasuk selama perayaan Lebaran. Dari event besar hingga perlindungan aset dan individu, Nawakara menunjukkan dedikasi dan profesionalisme tanpa kompromi.

"Keamanan terpadu Nawakara bukan hanya tentang mengatasi risiko tetapi tentang menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk semua. Dengan solusi keamanan terpadu, pengguna dapat menikmati momen berharga bersama keluarga tanpa kekhawatiran," tuturnya.

Baca Juga: