Pebulu tangkis tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting menilai jadwal pertandingan tiga turnamen BWF pada bulan Januari tidak efisien. Adapun tiga turnamen tersebut yakni Malaysia Open, Indonesia Open dan Indonesia Masters.

Ginting berpendapat bahwa jadwal antara Malaysia Open dan Indonesia Masters seharusnya berurutan. Ini bertujuan agar para pebulu tangkis memiliki waktu lebih banyak untuk pemulihan dan persiapan.

"Sayangnya kenapa India Open kenapa tidak di awal atau akhir saja. Perjalanannya cukup jauh, jadi harus terbang bolak-balik. Secara tidak langsung akan pengaruh ke fisik," kata Ginting saat di Jakarta, dikutip dari Antara, Kamis (26/1).

Federasi Badminton Dunia (BWF) sebelumnya telah menetapkan jadwal tiga turnamen untuk awal 2023, diawali dengan Malaysia Open pada 10-15 Januari, lalu India Open 17-22 Januari, dan diakhiri dengan Indonesia Masters 24-29 Januari. Penjadwalan tersebut membuat agenda kompetisi pada awal 2023 berlangsung padat, sekaligus menjadi turnamen level atas dengan kategori masing-masing BWF Super 1000, Super 750, dan Super 500.

Ginting berharap BWF punya solusi lebih baik ke depannya agar kejadian seperti itu tidak kembali terulang. Namun, menurut dia, sebagai atlet papan atas hal tersebut tak bisa diajdikan alasan untuk menyerah.

"Tapi apa pun itu harus disikapi dengan baik, maksudnya ya tidak boleh jadi alasan juga. Jadi coba cari solusinya seperti apa, jaga kondisinya bagaimana supaya nanti tetap maksimal," tutur pebulu tangkis asal Cimahi, Jawa Barat itu.

Saat tampil di Malaysia Open dan India Open, Ginting tampil kurang maksimal karena tak mampu mencapai babak final. Pada penampilan di Kuala Lumpur, Ginting hanya mampu mencapai babak perempat final usai dikalahkan Kanta Tsuneyama asal Jepang. Sementara di New Delhi, Ginting selangkah lebih jauh dengan mencapai semifinal. Sayangnya ia dikalahkan wakil Thailand Kunlavut Vitidsarn, yang akhirnya menjadi juara dari turnamen tersebut.

Baca Juga: