Karateka DKI Jakarta Annisa Nur Anggraini mengandaskan atlet Sumatera Utara Arnella Putri Wandari 3-0 pada partai final karate nomor Kumite Perorangan -50 kg Putri PON XXI Aceh-Sumatera Utara, Rabu.

Karateka DKI Jakarta Annisa Nur Anggraini mengandaskan atlet Sumatera Utara Arnella Putri Wandari 3-0 pada partai final karate nomor Kumite Perorangan -50 kg Putri PON XXI Aceh-Sumatera Utara, Rabu.

Selain meraih medali emas, kemenangan ini menjadi balasan setelah dalam dua pertandingan terakhir, di kejuaraan nasional dan uji cobajelang PON, Annisa selalu kalah dari Arnella.

"Rasanya sih sudahnothing to losekarena saya sudah dua kali kalah sama dia di kejurnas dan event tryout kemarin. Saya merasa enggak mau harga diri saya dijatuhkan di rumahnya dia. Saya ingin jatuhkan dia di rumahnya dia sendiri," ujar Annisa di Universitas Negeri Medan.

Annisa mengatakan bermain di hadapan pendukung tuan rumah tak membuat dirinya gentar. Justru ia menganggap sorak-sorai penonton jadi penyemangat untuk tampil lepas tanpa tekanan.

"Jujur kata pelatih saya, anggap saja itu bahwa teriakan itu untuk kamu, buat diri kamu. Jadi saya mikirnya, ya itu teriakan buat diri saya gitu. Jadi acuan buat saya," kata dia.



Di samping itu, dorongan dari seniornya, Maya Sheva, juga menjadi motivasi lebih untuk meraih medali emas pada PON kali ini. Annisa menggantikan posisi atlet nasional itu yang saat ini masih dalam masa pemulihan cedera.

"Tentunya senpai Maya adalah kakak senior saya. Dari kecil saya memang latihan bareng sama dia dan dia menyatakan bahwa saya akan menggantikan posisi dia dengan catatan harus gelar yang sama, harus juara PON," kata dia.

Saat ini tim karate DKI Jakarta masih menempati urutan pertama perolehan medali dengan lima emas, tiga perak, dan tiga perunggu. DKI Jakarta berpeluang menambah pundi-pundi emas di nomor Kumite Beregu Putra dan Putri.

Baca Juga: