Jumlah commitment fee Formula E yang harus dibayarkan oleh Pemprov DKI menjadi sorotan dari berbagai pihak.

Lantaran, total commitment fee yang dibayarkan berbeda jauh jika dibandingkan dengan kota-kota di dunia yang juga turut menyelenggarakan Formula E.

Sebagaimana diketahui, beredar surat dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI ke Gubernur Anies Baswedan terkait penyelenggaraan balap Formula E.

Surat itu berisi rincian biaya komitmen Formula E yang wajib dibayar Anies. Surat itu dibuat pada 15 Agustus 2019.

Dalam surat tersebut, Pemprov DKI memiliki kewajiban membayar biaya komitmen selama lima tahun berturut-turut.

Berikut rinciannya pembiayaan yang harus ditanggung APBD DKI sebagai berikut:

Sesi I, pada 2019/2020 sebesar 20 juta poundsterling atau setara Rp 393 miliar

Sesi II, pada 2020/2021 sebesar 22 juta poundsterling atau setara Rp 432 miliar

Sesi III, pada 2021/2022 sebesar 24,2 juta poundsterling atau setara Rp 476 miliar

Sesi IV, pada 2022/2023 sebesar 26,620 juta poundsterling atau setara Rp 515 miliar

Sesi V, pada 2023/2024 sebesar 29,282 juta poundsterling atau setara Rp 574 miliar

Jika di total, rincian tersebut senilai 122 juta poundsterling atau sekitar Rp 2,3 triliun dengan kurs saat ini Rp 19.680.

Perbedaan commitment fee antara kota-kota di dunia dipertanyakan oleh Fraksi Partai PSI DPRD DKI. Wakil Ketua Komisi E dari F-PSI, Anggara Wicitra mengungkap total commitment fee yang ditanggung APBD DKI sebesar 122,102 juta pound sterling atau setara Rp 2,3 triliun.

Sementara, Anggara membandingkan penyelenggaraan Formula E di Jakarta dengan Montreal, Kanada.

Ia menyebut biaya commitment fee untuk Montreal sebesar C$ 151 ribu atau setara Rp 1,7 miliar dan race fees sebesar C$1.5 juta atau setara Rp 17 miliar dengan total biaya sebesar Rp 18,7 miliar.

Bahkan, menurut Anggara, penyelenggaraan Formula E di Kota New York, Amerika Serikat, malah tidak dikenai biaya commitment fee sama sekali.

"Ini patut dipertanyakan, mengapa biaya commitment fee Formula E Jakarta sangat tinggi dan jelas membebani APBD Jakarta," ucap Anggara.

Sementara, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menepis kabar soal perbedaan biaya commitment fee Formula E yang disetorkan Jakarta dengan kota lain di dunia.

Riza menjelaskan Pemprov DKI Jakarta mengikuti aturan penyelenggara. "Ada perbedaan commitment fee antara Asia dan Eropa. Kita ikuti ketentuan yang ada dari Formula E," kata Riza kepada wartawan, Minggu (19/9/2021).

Riza memastikan pihaknya melakukan pembayaran sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Formula E Operations (FEO).

Sedangkan untuk rincian pembayaran commitment fee, Riza menyerahkan ke PT Jakpro selaku penyelenggara Formula E Jakarta.

"Silahkan ditanya ke Jakpro. Detail dan persisnya," ujarnya.

Baca Juga: