Pemerintah akan membatasi operasional angkutan sembako pada puncak arus mudik dan balik periode Natal 2023 dan Tabun Baru 2024.

JAKARTA - Pemerintah tak melarang operasional angkutan sembako selama periode angkutan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Namun, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) hanya akan menerapkan pembatasan operasional pada hari puncak arus mudik dan balik.

"Angkutan sembako tidak dibatasi, namun pada hari tertentu dan jenis tertentu kami membatasi truk-truk pada hari H puncak mudik dan arus balik untuk mengurangi antrean kemacetan," kata Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dalam Pembukaan Posko Pusat Angkutan Natal Tahun 2023 dan Tahun Baru 2024 di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (19/12).

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Kementerian Perhubungan, Korlantas, Polri, dan Kementerian PUPR, kendaraan angkutan barang yang dikecualikan dari pembatasan selain angkutan sembako adalah kendaraan yang mengangkut BBM atau BBG, kendaraan pengangkut antaran uang, hewan, dan pakan ternak, dan kendaraan yang mengangkut pupuk.

Bagi angkutan lainnya yang akan melintas di jalan tol akan dibatasi mulai pada 22 Desember hingga 24 Desember. Lalu dilanjutkan pada 26-27 Desember pukul 08.00 setempat. Pembatasan juga berlaku pada 29-30 Desember dan dilanjutkan pada 1 Januari-2 Januari pukul 08.00 waktu setempat.

Kemudian, untuk jalan nontol akan dilakukan pembatasan pada 22-24 Desember dan 26-27 Desember serta dilanjutkan pada 29-30 Desember dan 1-2 Januari. "Karenanya, kepada pengusaha angkutan mohon bertoleransi dan me-manage (mengaturnya) mumpung sekarang masih ada waktu untuk me-manage di hari-hari sebelumnya melakukan kegiatan ini," ucapnya.

Menhub memastikan keberlanjutan pelayanan angkutan dengan menyiapkan cadangan sarana angkutan untuk melayani kebutuhan masyarakat yang meningkat. Selain itu, sosialisasi terus digencarkan dengan menginfokan titik kemacetan, contra flow hingga pembentukan posko Natal dan Tahun Baru di berbagai sektor.

Hasil Survei

Survei Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub menunjukkan sebanyak 107 juta masyarakat akan melakukan perjalanan, berupa wisata dan mudik selama momentum Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Angka tersebut meningkat 43 persen dibandingkan periode sama tahun lalu (yoy). Adapun puncak arus mudik Nataru diprediksi terjadi pada 25 Desember 2023 dan 1 Januari 2024.

Menhub menyampaikan mayoritas responden survei yang terdiri dari 40 ribu orang memilih mobil pribadi dalam melakukan perjalanan. Selain karena penggunaan mobil dinilai lebih praktis dalam melakukan mobilisasi, peningkatan infrastruktur jalan terutama jalan tol juga menjadi alasan mudik menggunakan mobil lebih diminati.

Kemudian, sebanyak 17 persen responden memilih untuk mudik menggunakan motor. Lebih lanjut, survei juga mendata bahwa sebanyak 13 persen masyarakat akan memilih mudik dan berwisata menggunakan kereta api. Lalu 11 persen menggunakan pesawat, 10 persen menggunakan bus, penyeberangan 6 persen dan kapal laut 3 persen.

Pada kesempatan lain, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, memastikan pasokan bahan kebutuhan pokok terjaga menghadapi libur Nataru mendatang. Menurut dia, ketersediaan pasokan bahan kebutuhan pokok tersebut juga disertai dengan penurunan harga.

"Masyarakat tenang, tidak perlu berlomba-lomba membeli bahan kebutuhan pokok," kata Zulkifli usai mengecek harga kebutuhan pokok di Pasar Bulu, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (19/12).

Baca Juga: