JAKARTA - AirNav Indonesia mencatatkan sejumlah cerita menarik sepanjang periode Posko Monitoring Angkutan Udara Lebaran Tahun 2022, mulai dari capaian jumlah pergerakan traffic tertinggi selama masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), hingga kesibukannya menjaga keselamatan langit Indonesia di tengah serbuan balon udara liar yang terbang bebas di ruang udara di atas pulau Jawa dan sekitarnya.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama AirNav Indonesia, Polana B Pramesti, usai mengikuti apel Penutupan Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2022 di kantor Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub) pada Selasa (10/5) kemarin.

"Tahun ini merupakan tahun yang cukup spesial bagi kami, karena selama pandemi COVID-19 berlangsung, ini lah tahun tersibuk bagi kami dalam hal pengaturan lalu lintas penerbangan. Hal tersebut merupakan dampak kebijakan Pemerintah yang untuk pertama kalinya sejak tahun 2019 lalu, memperbolehkan masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik Lebaran," kata Polana dalam keterangan tertulisnya, Rabu (11/5).

Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa banyak hal menarik yang terjadi seputar operasional navigasi penerbangan selama periode posko berlangsung. Salah satunya adalah peningkatan jumlah pergerakan traffic yang signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Secara keseluruhan selama periode posko, kata Polana AirNav melayani sekurang-kurangnya 58 (lima puluh delapan) ribu penerbangan di 100 bandara di seluruh Indonesia. Hal tersebut meningkat sebesar 252% dibandingkan dengan jumlah pelayanan AirNav pada tahun sebelumnya. Secara harian, puncak peningkatan jumlah pergerakan traffic yang tercatat mencapai 680%, yang terjadi pada tanggal 2 Mei 2022 atau pada hari H Lebaran.

"Meskipun ada pengaruh besar dari adanya lonjakan jumlah penerbangan yang memang sudah diprediksi sebelumnya akibat diperbolehkannya masyarakat melakukan perjalanan mudik, namun capaian ini tetap menjadi stimulus positif kebangkitan industri penerbangan di Indonesia," katanya.

Selain itu, kata Polana, AirNav juga menghadapi sejumlah tantangan pada pelaksanaan monitoring angkutan udara Lebaran tahun ini. Pasalnya, periode posko diawali dengan adanya aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau, yang mengakibatkan status gunung api tersebut ditingkatkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi ESDM dari level Waspada menjadi Siaga pada tanggal 24 April 2022. Dan periode posko juga diakhiri dengan adanya laporan volcanic ash dari aktivitas erupsi gunung Semeru pada tanggal 8 Mei 2022.

"Tantangan terberat yang dihadapi oleh AirNav sepanjang periode angkutan udara Lebaran tahun ini justru datang dari hal-hal yang seharusnya dapat dicegah sebelumnya, yakni adanya laporan balon udara liar yang diterbangkan secara bebas di sejumlah daerah di pulau Jawa. Selama periode berlangsung, AirNav mendapatkan sedikitnya 38 Pilot Report (PIREP) yang melihat adanya balon udara liar di ruang udara yang mereka terbangi dengan ketinggian berkisar antara 4000 hingga 35000 kaki di atas permukaan air laut," katanya.

Laporan tersebut didapatkan dari lima Cabang AirNav, di antaranya Cabang Makassar Air Traffic Service Center (MATSC), Cabang Semarang, Cabang Solo, Cabang Yogyakarta, dan Cabang Denpasar. Salah satu laporan bahkan menyebutkan bahwa salah satu balon udara tersebut nyaris terbang mengenai sayap pesawat terbang, yang mana dapat berakibat fatal jika benar-benar terjadi gesekan antara balon tersebut dengan badan pesawat.

Baca Juga: