Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan kemungkinan lenyapnya wabah penyakit cacar monyet atau Monkeypox di Eropa. Ini terbukti dengan jumlah kasus yang melambat di beberapa negara.

WHO menyoroti tanda menggembirakan dari penurunan kasus secara berkelanjutan di banyak negara Eropa termasuk Prancis, Jerman, Portugal, Spanyol, dan Inggris, serta perlambatan di beberapa bagian Amerika Serikat, meskipun kelangkaan persediaan vaksin.

"Kami percaya kita dapat menghilangkan penularan cacar monyet yang berkelanjutan dari manusia ke manusia di wilayah (Eropa)," kata Direktur Regional WHO untuk Eropa Hans Kluge, dikutip dari Reuters, Rabu (31/8).

"Untuk bergerak menuju eliminasi (wabah) kita perlu segera meningkatkan upaya kita," tambahnya.

Peluncuran vaksin cacar monyet Bavarian Nordic telah dipengaruhi oleh terbatasnya pasokan suntikan, yang juga disetujui untuk mencegah cacar, meskipun regulator mengambil langkah-langkah untuk memperbanyak stok yang ada.

Regulator AS, Uni Eropa, dan Inggris telah mendukung perubahan cara pemberian vaksin dengan menyuntikkan sejumlah kecil suntikan secara intradermal, yang meningkatkan lima kali lipat dosis yang dapat digunakan dari satu botol.

Petugas darurat senior dan manajer insiden cacar monyet di WHO Eropa Catherine Smallwood menyebut bahwa selain krisis pasokan vaksin, faktor signifikan di balik perlambatan kasus tampaknya deteksi dini, yang menyebabkan pasien mengisolasi diri lebih cepat, serta perubahan perilaku.

"Kami memiliki beberapa bukti anekdot yang cukup bagus bahwa orang, terutama pria yang berhubungan seks dengan pria yang berada dalam kelompok risiko tertentu jauh lebih tahu tentang penyakit ini," ucapnya.

Sejak awal Mei, lebih dari 47.600 kasus cacar monyet telah dilaporkan di 90 negara di mana penyakit itu tidak endemik. WHO menyatakan wabah itu sebagai darurat kesehatan global.

Baca Juga: