Harus ada sistem pemantauan terus-menerus untuk menilai dampak program terhadap status gizi anak-anak.

JAKARTA - Anggaran makan gratis yang diselenggarakan Pemprov Jakarta harus transparan. "Harapannya agar semua anak mendapat jatah, jangan sampai ada pembatasan," tutur pengamat kesehatan dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, Selasa (22/10).

Dia mengingatkan, program makan gratis harus memiliki anggaran yang jelas dan berkelanjutan. Bisa saja dijalin kerja sama dengan swasta, LSM atau donor internasional untuk membantu menutupi bila ada kekurangan anggaran.

Dicky menyatakan bisa saja dalam melaksanakan program ditemui hambatan seperti pembiayaan yang tidak mencukupi. Hal ini dikhawatirkan bisa membatasi jumlah anak yang mendapatkan makanan gratis atau menurunkan kualitas makanan yang disediakan.

Menurutnya, pemerintah perlu mempersiapkan pelaksanaan program tersebut lebih mendalam dan matang sehingga konkret untuk diwujudkan. Kemudian, perlu juga adanya monitoring dan evaluasi untuk program makan gratis berkelanjutan.

Dicky menilai tanpa sistem monitoring dan evaluasi yang baik, sulit untuk mengetahui, program berhasil mencapai tujuan menutup kekurangan gizi atau perlu diperbaiki. Solusinya, kata dia, harus ada sistem pemantauan terus-menerus untuk menilai dampak program terhadap status gizi anak-anak.

"Data yang dikumpulkan secara berkala dapat digunakan untuk memperbaiki dan menyesuaikan program," ujar ahli epidemiologi tersebut.

Program makan gratis bertujuan meningkatkan kecukupan gizi, menaikkan kecerdasan anak, dan mencegah gangguan pertumbuhan (stunting). Akhirnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia negara ini.

Masih Dibahas

Sementara itu, menurut Penjabat Gubernur Provinsi Jakarta, Teguh Setyabudi, anggaran untuk program makan siang gratis yang rencananya

mulai dilakukan tahun depan, masih dibahas. "Kami sedang membahas Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah yang ditargetkan rampung sebelum 30 November," jelas Teguh.

Adapun menu makan siang bergizi gratis yang diuji coba Pemerintah Provinsi senilai 20.000-25.000. Sebelumnya, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sekitar 71 triliun rupiah atau 0,29 persen dari produk domestik bruto (PDB) untuk program tersebut.

Kemarin, Teguh Setyabudi kembali memantau uji coba makan siang gratis. Kali ini di SD Negeri 03 Menteng, Jakarta Pusat. Dalam kegiatan tersebut, hadir pula Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Dia tiba di lokasi pukul 10.45 WIB.

Tak hanya membagikan makan siang gratis, Gibran juga menyerahkan buku tulis untuk murid SDN 03 Menteng. Pemerintah Provinsi Jakarta terus mempersiapkan diri mendukung program makan siang gratis. Harapannya, bisa meningkatkan kualitas pendidikan dan mendukung perkembangan optimal anak-anak sekolah.

Makan siang gratis kali ini disediakan Bank DKI. Menunya: nasi putih, telur dadar, ayam teriyaki, dan capcay. Ada juga buah jeruk.

Baca Juga: