Baru-baru ini, sebuah penelitian menyebut bahwa ada hubungan erat antara konsumsi kopi dengan aktivitas belanja yang impulsif atau berlebihan.

Penelitian yang dipublikasikan Journal of Marketing, menyatakan bahwa seseorang yang minum hanya satu cangkir kopi atau minuman berkafein lainnya sebelum berbelanja, dapat menghabisakn sekitar 50 persen lebih banyak uang dibandingkan orang-orang yang lebih memilih minum air putih atau minuman non kafein lainnya.

Peningkatan 50 persen pemborosan ini, 30 persen di antaranya bahkan lebih banyak membeli barang-barang yang tidak penting dan cenderung sembrono.

Dalam IFL Science, penulis utama penelitian ini Dipayan Biswas menyatakan bahwa kafein adalah stimulant yang kuat. Minuman ini melepaskan zat dopamin di otak dan membuat pikiran dan tubuh lebih bergairah dan senang.

Keadaan yang penuh energi ini, mndorong manusia untuk lebih impulsif, bertindak tanpa berpikir dan tidak memiliki kontrol diri atas apa yang ia lakukan. Dalam hal ini, ketika berbelanja.

Biswas juga menyebut, asupan kafein ini menyebabkan pembelian jumlah barang yang lebih banyak dengan pengeluaran yang tentunya lebih besar.

Kesimpulan ini diperoleh dari penelitian yang dilakuka Biswas dan tim, dengan menawarkan kopi gratis untuk para calon pembeli di depan toko peralatan rumat tangga di Prancis dan supermarket di Spanyol.

Ada lebih dari 300 orang yang menjadi relawan dalam penelitian ini. Mereka ditawari pilihan untuk mengambil secangkir espresso berkafein, espresso non-kafein dan air putih.

Setelah bersedia memilih minuman, mereka juga diminta untuk memberikan struk belanja setelah meninggalkan toko sebagai bahan untuk diteliti.

Seperti yang telah disebut di atas, mereka yang memilih kopi berkafein menghabiskan uang lebih banyak daripada mereka yang tidak.

Hasil serupa ditemukan dalam penelitian lain yang melibatkan 200 orang sukarelawan dalam aktivitas belanja online.

Mereka diminta untuk memilih barang yang sudah disiapkan dalam daftar. Ada 66 barang yang tersedia dalam daftar, mereka yang mengonsumsi cafein, cenderung memilih barang-barang mahal seperti alat pemijat dan semacamnya.

Sebaliknya, kelompok non kafein cenderung membuat pilihan yang lebih praktis, seperti notebook atau buku catatan.

Inilah yang menyebabkan banyak mal dan supermarket yang menyediakan kedai kopi di pintu utama. Kopi menjadi strategi paling ampuh untuk membuat banyak orang berbelanja lebih banyak dari yang seharusnya mereka lakukan.

Biswas menyebut, lebih baik menahan konsumsi kafein sebelum mulai berbelanja. Kafein memang memiliki manfaat positif untuk kesehatan, namun di balik itu ada efek yang tidak diinginkan dari kafein ketika berbelanja.

Baca Juga: