Untuk menumbuhkan rasa peduli sesama pada anak, penyanyi Andien Aisyah mengajak anak-anaknya mengikuti kegiatan sosial

JAKARTA - Penyanyi Andien Aisyah rajin mengajak anak-anaknya untuk mengikuti kegiatan sosial guna menumbuhkan rasa peduli sesama sambil memperkenalkan dinamika yang terjadi dalam masyarakat saat ini.

"Menanamkan jiwa sosial ke anak itu bukan hanya kayak kita ngomong terus, karena anak itu kan peniru yang ulung. Jadi mereka itu lebih bisa meng-copy apa yang kita perbuat," kata Andien ketika ditemui Antara usai acara peresmian Andien Aisyah Foundation di Jakarta, Rabu (20/3).

Andien bercerita anak sulungnya, Kawa, sudah ia ajak untuk mengikuti kegiatan sosial bersamanya sejak usia enam bulan. Di sana, ia membiasakan anaknya untuk mengamati sekitar, bersosialisasi dengan masyarakat dan bermain bersama anak-anak yang tinggal di daerah tersebut.

Setelahnya ketika tiba di rumah, Andien bersama sang suami lebih berfokus pada bagaimana perasaan anaknya di lokasi kegiatan berlangsung.

"Daripada aku bicara terus ke mereka (anak-anak), aku lebih banyak mengajak mereka turun langsung dan melihat sendiri. Habis itu dibahas, diajak ngobrol tadi lihat apa, bagaimana perasaanmu waktu kasih ini ke mereka," ujar dia.

Andien yang kini secara resmi telah mendirikan lembaga sosial masyarakat (NGO) Andien Aisyah Foundation itu, mengaku tidak pernah memaksa anak-anaknya untuk berbaur atau menyuruh mereka membagikan suatu benda kepada orang lain.

Menurut dia, setiap perbuatan orang tua akan dapat cepat diserap dan ditiru oleh anak, sehingga akan lebih mudah untuk memberi contoh perilaku positif ketimbang menerapkan paksaan.

Hal ini Andien buktikan sendiri ketika Kawa dan Tabi pergi ke sebuah Kampung Pemulung. Keduanya memiliki sebuah balon waktu itu dan saling berebut satu sama lain. Namun, saat tiba di lokasi dan keduanya melihat seorang anak menginginkan balon tersebut, baik Kawa dan Tabi sama-sama sepakat mau memberikannya kepada anak di kampung itu.

Hal yang sama juga terjadi ketika Andien mengajak sang anak pergi bertemu dengan anak-anak dengan penyakit langka. Mereka memilih bermain bersama, dibandingkan membandingkan kondisi satu sama lain.

"Pastinya a long the way misal ke panti anak kanker belum setahun waktu itu, tapi Tabi juga seperti itu, karena aku juga kemana-mana sama mereka jadi sekalian (aku ajak)," kata Andien. Ant/I-1

Baca Juga: