Sebuah studi mengungkap 66,5 persen pasien Covid-19 di Indonesia mengalami long Covid.

Studi bertajuk Clinical Characteristics and Quality of Life of Persistent Symptoms of Covid-19 Syndrome in Indonesia itu menemukan sekitar 256 pasien di antara 385 responden mengalami gejala berkepanjangan.

"Gejala long Covid ditemukan pada 256 subjek," tulis para peneliti.

Long Covid sendiri diyakini terjadi akibat sindrom pernapasan akut yang berdampak pada organ lain. Studi yang dilakukan oleh sejumlah ahli dari RSUP Persahabatan, Jakarta, itu menunjukkan sebagian besar pasien atau 54,3 persen mengalami long Covid selama 14 hari hingga satu bulan. Sebanyak 43 persen lainnya mengalami gejala berkepanjangan selama 1 sampai 6 bulan. Sementara 2,7 persen sisanya mengalami long Covid hingga lebih dari enam bulan.

Studi itu juga memperlihatkan bahwa risiko long Covid secara signifikan ditemukan lebih tinggi pada pasien yang berusia lebih tua serta memiliki komorbid seperti asma, diabetes, dan hipertensi.

"Risiko long Covid secara signifikan lebih tinggi pada subjek dengan usia yang lebih tua, memiliki komorbid, mengalami pneumonia, serta mereka yang membutuhkan terapi oksigen," lanjut para peneliti.

Adapun salah satu faktor yang paling berpengaruh memicu long Covid, yakni pneumonia atau peradangan paru-paru akibat infeksi. Studi menemukan sebanyak 81,5 persen pasien yang mengalami pneumonia mengalami long Covid.

Tak hanya ktu, ditemukan juga beberapa gejala yang terjadi pada long Covid, yakni demam (1,9 persen), kelelahan (29,4 persen), batuk (15,5 persen), nyeri otot (11,7 persen), dispnea (11,2 persen), sakit kepala (11 persen).

Baca Juga: