WASHINGTON - Seperti banyak diberitakan, ada potensi pertempuran hebat dalam musim semi ini di kancah perang Rusia-Ukraina.
Pakar strategi dan teknologi keamanan dari Pusat Kebijakan Keamanan dan Institut Yorktown, Amerika Serikat (AS), Stephen Bryen, baru-baru ini menulis di Asia Times, hasilnya sulit diprediksi karena pemain luar mungkin ikut campur, terutama pasukan AS dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Bryen menuturkan, sekutu diperkirakan akan menggunakan berbagai taktik untuk memukul Rusia, termasuk menerjunkan pilot-pilot Angkatan Udara AS dan NATO dengan pesawat tempur F-16 berbendera Ukraina.
"Ukraina akan bekerja penuh dalam operasi semacam itu dan bergantung pada intelijen AS dan, kemungkinan besar, kekuatan udara AS. Tidak ada cukup waktu untuk melatih pilot Ukraina menggunakan F-16, dan tidak ada cadangan F-16 terbaru untuk digunakan dalam pertempuran, kecuali tentu saja, skuadron tempur AS bergabung," ungkap dia.
"Orang dapat berharap F-16 akan dicat dengan lambang Ukraina dan diterbangkan oleh pilot AS atau NATO. Pesawat-pesawat ini akan beroperasi sebagai aset standoff, menembakkan senjata udara-ke-udara dan udara-ke-darat jarak jauh," ujarnya.
Bryan melanjutkan, operasi tempur pesawat multi-peran supersonik sekutu iji akan dijalankan dengan tetap menggunakan sisa-sisa sistem pertahanan udara Ukraina buatan Rusia.
"F-16 dapat menargetkan kendaraan lapis baja, pusat komando, formasi pasukan, karavan, jammers, dan radar pertahanan udara Rusia," katanya.
Dia menjelaskan, itu semua dilakukan karena Moskow akan menggunakan kekuatan besar yang telah mereka siapkan, antara 200.000 hingga 300.000 pasukan. Satu teori adalah mereka akan bergerak keluar dari selatan dan timur untuk mengepung dan menjebak pasukan Ukraina.
Perkiraaan lain adalah bahwa mereka akan menyerang Kyiv dari tiga sisi (selatan, timur dan utara). Ini mungkin taruhan terbaik mereka, tetapi patut dipertanyakan apakah Moskow memiliki tenaga untuk melakukan pekerjaan itu, atau mobilitas yang cukup untuk menghindari serangan balik Ukraina.
"Serangan musim semi lainnya adalah yang sedang dipersiapkan Ukraina dengan sungguh-sungguh. Serangan ini mungkin telah direncanakan di Pentagon daripada di Kyiv," jelasnya.
Bryen melanjutkan, NATO dengan cepat memperkuat pasukannya. Kapal pengangkut berbendera AS, Liberty Pride telah berlayar ke pelabuhan Alexandroupolis, Yunani, membawa peralatan militer yang ditujukan untuk pasukan NATO.
"Berapa banyak kapal AS lainnya yang berada di lautan saat ini atau tiba di pelabuhan lain, belum diketahui. Tapi apa yang diketahui adalah bahwa NATO mempersiapkan diri, begitu serangan berlangsung," ujarnya.
"Fokus utama serangan musim semi Ukraina kemungkinan besar adalah penyerangan terhadap Krimea dan pasukan Rusia di selatan. Tujuannya adalah untuk memotong mereka dan secara sistematis menghancurkan mereka, diikuti dengan dorongan besar ke Krimea," ujarnya
AS memasok sejumlah besar perlengkapan perang untuk serangan ini. Ini termasuk peralatan jembatan yang dapat mendukung tank Leopard II asal Jerman, yang beratnya lebih dari 62 ton (kurang lebih sama dengan tank M1 Abrams yang baru akan tiba tahun depan).
Pemicu perang lebih besar
Menurut Bryan, serangan Ukraina yang melibatkan partisipasi langsung NATO, akan tampak bagi Rusia sebagai "casus belli" (kesempatan untuk memulai peperangan).
"Sulit dikatakan bagaimana Rusia menanggapi tantangan langsung. Tanggapan Rusia yang paling mungkin adalah menyerang timbunan dan area berkumpul (sekutu) di Polandia dan Rumania, dan hampir pasti, lapangan terbang yang mendukung perang," ujarnya.
Dia mengatakan, ahli strategi Rusia berpendapat bahwa militer Polandia mungkin juga akan bergerak ke Ukraina, mungkin mengambil Lviv (Lvov) atau kota lainnya, sebagai rencana cadangan bahwa serangan Ukraina mungkin gagal atau jika Rusia berhasil menggulingkan pemerintahan Kyiv.
"Jika ramalan pada dua serangan musim semi ini mendekati benar, dan ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa kedua serangan sedang dipersiapkan, maka Eropa berada di ambang bencana besar," ungkapnya.