BANDUNG- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise, meminta agar anak-anak jangan menjadi pelampiasan emosi yang berujung pada tindakan kekerasan ketika kehidupan ekonomi keluarga sedang sulit.


Pernyataan Yohana tersebut menanggapi kasus kekerasan bayi Calista, 15 bulan, oleh ibu kandungnya di Kabupaten Karawang. Calista akhirnya meninggal setelah koma 11 hari.


"Saya sedih sekaligus menyayangkan kejadian tersebut. Seorang ibu yang seharusnya memberikan perlindungan kepada anaknya, justru melakukan kekerasan yang berujung kematian.

Himpitan ekonomi mestinya tidak menjadi penyebab orang tua bebas dan tega melakukan kekerasan pada anak. Jangan lampiaskan frustasi pada anak-anak," ujarnya, di Bandung, Jawa Barat, Rabu (28/3).


Yohana juga mengapresiasi langkah yang telah dilakukan pihak Kepolisian dalam menyelesaikan kasus tersebut, serta P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) Kabupaten Karawang yang telah melakukan upaya pendampingan bagi pelaku.


Menurut Yohana, penegakan hukum tetap harus dilakukan dengan merujuk pada Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, agar dapat menimbulkan efek jera baik bagi pelaku maupun masyarakat agar tidak meniru perbuatan pelaku. tgh/E-3

Baca Juga: