Ganda campuran Indonesia Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah merebut gelar juara turnamen Indonesia Masters II Super 100-2024 di Surabaya, Minggu (3/11).
SURABAYA - Ganda campuran Indonesia Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah merebut gelar juara turnamen Indonesia Masters II Super 100-2024 di Surabaya, Minggu (3/11).
Amri/Nita meraih gelar tertinggi usai mengalahkan rekan satu negaranya, Marwan Faza/Aisyah Salsabila Putri Pranata dengan skor 22-20, 21-13 pada babak final.
"Kami apresiasi terlebih dahulu perjuangan kami selama dua pekan di Surabaya. Tidak mudah karena pertandingan secara beruntun membuat pikiran dan tenaga lelah. Bagi saya gelar ini merupakan persembahan terbaik dari kami berdua," kata Amri, dikutip dari keterangan resmi PP PBSI.
"Tampil di dua laga final beruntun tentu tidak mudah karena lawan-lawan kami di turnamen ini sangat tangguh dari rekan satu negara kami. Jadi kita cuma sebisa mungkin jaga fokusnya, jaga konsistensi main di lapangannya dan coba kita mau lebih tahan lagi di lapangannya," ujar Nita.
Perjuangan Amri/Nita pun tidak mudah mengingat keduanya baru dipasangkan dalam beberapa bulan. Tercatat sebelumnya Amri merupakan pasangan dari Indah Cahya Sari Jamil sempat menjadi runner up pada ajang Austrian Open 2024.
Adapun Nita yang merupakan pattner dari Adnan Maulana sejak debut pada Indonesia International Challenge 2022 di Malang itu kemudian harus dipisah setelah beberapa tahun dipasangkan kurang bisa bersaing.
"Tidak mudah buat kami untuk memulai kembali berlaga di turnamen yang levelnya lebih kecil. Gelar juara ini membuat kami untuk bisa naik ke level yang lebih tinggi lagi," kata Amri.
"Bicara kesiapan, kami mencoba untuk bisa konsisten di dalam latihan. Kembali lagi semua tergantung kepada individu masing-masing dengan komitmen tersebut seperti apa. Kami akan menyiapkan segala persiapan ke depannya dengan maksimal sehingga kami siap bersaing di level yang lebih tinggi lagi," imbuhnya.
Dari kubu Marwan/Aisyah, keduanya mengaku sudah menampilkan permainan terbaik di partai puncak.
"Kami sudah berupaya semaksimal mungkin menghadapi lawan di partai final. Laga sempat di awal gim, tapi kami lengah sehingga akhirnya harus menelan kekalahan di laga ini," kata Marwan.
"Menurut kami ini hasil di turnamen ini bukan akhir dari perjuangan kami. Ke depannya kami harus bermain lebih yakin lagi untuk bisa merengkuh gelar-gelar saat berlaga pada turnamen berikutnya," ujarnya menambahkan.