SEATTLE - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengadakan uji coba pembuatan vaksin untuk virus korona jenis baru atau Covid-19 di Kaiser Permanente Washington Health Research Institute di Seattle, Senin (16/3).

Vaksin dengan kode mRNA-1273 dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi Moderna bekerja sama para peneliti National Institutes of Health (NIH), badan milik Departemen Kesehatan AS. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui dosis yang tepat bagi pengobatan virus korona. "Fase pertama penelitian adalah langkah penting menuju capaian (vaksin korona) itu," kata Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases, Anthony Fauci, Selasa (17/3).

Para peneliti berharap untuk melakukan percobaan awal denagn me- rekrut 45 orang dewasa yang sehat. Para peserta akan menerima dua suntikan vaksin yang terpisah selama 28 hari dan akan berada dalam pantauan untuk evaluasi keamanan dan imunogenisitas vaksin.

Tahap terakhir untuk mengetahui seberapa jauh vaksin itu dapat merangsang respons kekebalan tubuh terhadap protein pada permukaan virus korona SARS-CoV2.

Orang pertama yang mendapatkan vaksin itu adalah Jennifer Haller berusia 43 tahun dari Seattle. "Saya berharap kita bisa mendapatkan vaksin yang berfungsi dengan cepat dan kita bisa menyelamatkan nyawa dan orang-orang dapat hidup kembali secepat mungkin," ujar Haller.

Kepala Medical Officer Moderna, Tal Zaks, mengatakan studi ini langkah pertama pengembangan klinis vaksin mRNA terhadap SARS-CoV-2. "Kami berharap memberikan informasi penting tentang keamanan dan imunogenisitas," katanya.

Dia menambahkan Moderna sudah bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) dan organisasi lain untuk mempersiapkan uji coba fase 2 yang akan melibatkan lebih banyak pasien.

Awal percobaan dimulai 65 hari setelah pihak berwenang Tiongkok mengurutkan virus korona SARS-CoV2. Usai dua hari setelah itu, para peneliti di Pusat Penelitian Vaksin di NIH menyelesaikan desain vaksin dan mulai memproduksinya, dan menyelesaikan batch pertama pada 7 Februari. Pada 24 Februari setelah pengujian analitis, perusahaan mengirimnya ke NIH.

"Menemukan vaksin yang aman dan efektif untuk mencegah infeksi SARS-CoV-2 adalah prioritas kesehatan masyarakat yang mendesak. Studi Fase 1 ini paling cepat diluncurkan dan merupakan langkah pertama yang penting untuk mencapai tujuan itu," kata Anthony S Fauci.

Vaksin mRNA-1273 mengandung kode genetik mRNA yang telah diekstraksi para ilmuwan dari virus Covid- 19 dan kemudian dimanfaatkan laboratorium. Para peneliti berharap vaksin itu akan merangsang sistem kekebalan untuk menyerang virus, sehingga dapat mencegah perkembangan Covid-19. AFP/eko/SB/AR-2

Baca Juga: