WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, pada Kamis (12/5), menyambut para pemimpin Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (Asean) di Gedung Putih dengan pengumuman dana program 150 juta dollar AS untuk blok itu.

Gedung Putih mengatakan dana tersebut akan digunakan untuk program energi bersih, keamanan maritim, pendidikan dan kesehatan masyarakat. Biden menyambut para pemimpin blok, bersamaan dengan peringatan 45 tahun hubungan antara AS dan Asean, pertama kalinya para pemimpin blok itu bertemu dengan seorang presiden AS di Gedung Putih.

Seperti dikutip dari Antara, mereka berkumpul untuk foto bersama di South Lawn, sebelum pindah ke dalam ruangan ke State Dining Room untuk makan malam yang tertutup untuk pers.

Para pemimpin akan mengambil bagian dalam sesi pleno dengan Biden dan sekretaris Kabinet AS di Departemen Luar Negeri pada Jumat, setelah makan siang yang diselenggarakan Wakil Presiden AS, Kamala Harris.

Komitmen Kuat

Washington telah berusaha untuk meyakinkan Asean tentang komitmen kuatnya terhadap kawasan, yang dipandang sebagai kunci persaingan strategisnya dengan Tiongkok, dan untuk menekankan bahwa AS tidak memaksa blok regional itu untuk memilih di antara dua negara adidaya.

"Ini mencerminkan pengakuan dari pihak pemerintah bahwa kami perlu meningkatkan permainan kami di Asia Tenggara dan sebagai bagian dari itu, kami perlu bekerja lebih erat dengan Asean," kata seorang pejabat senior pemerintah.

"Kami tidak meminta negara untuk membuat pilihan antara Amerika Serikat dan Tiongkok," tambahnya.

"Namun, kami ingin memperjelas Amerika Serikat mencari hubungan yang lebih kuat, untuk melakukan itu. Kami harus responsif terhadap keinginan negara-negara di kawasan itu untuk bekerja di bidang yang penting bagi mereka," ujarnya.

Sekitar 40 juta dollar AS dari bantuan yang diumumkan, akan digunakan untuk memobilisasi dua miliar dollar AS dalam pembiayaan infrastruktur energi bersih, yang bertujuan mempercepat penggunaan teknologi energi bersih di wilayah tersebut.

Sebanyak 60 juta dollar AS akan dimasukkan dalam inisiatif maritim regional baru yang sebagian besar dipimpin Penjaga Pantai AS.

Ini akan mencakup program membantu negara-negara Asean melawan penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan dan tidak diatur, dan membantu mencegah kerja paksa di industri perikanan.

Penjaga Pantai AS akan meningkatkan dukungannya kepada lembaga penegak hukum maritim di Asean dengan menempatkan tim pelatihan di kawasan itu untuk pertama kalinya, dengan tujuan memperkuat lembaga penegak hukum maritim di kawasan itu.

Greg Poling dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) yang berbasis di Washington, mengatakan kawasan itu akan menyambut baik pendanaan keamanan maritim seperti halnya Inisiatif Keamanan Maritim, program pengembangan kapasitas lima tahun senilai 425 juta dollar AS dari 2016 hingga 2021.

"Program yang sedang berlangsung melalui inisiatif itu tetap sangat populer di kalangan mitra AS di seluruh kawasan," kata Poling kepada The Straits Times.

Skema lain akan memajukan pengembangan digital di seluruh Asean, meningkatkan program pertukaran pendidikan, dan memperkuat sistem kesehatan di wilayah tersebut.

Baca Juga: