Pasukan AS dan Filipina pada Rabu (26/4) menggelar latihan militer gabungan di LTS. Pada latihan perang itu, kedua pasukan juga berlatih dengan menembakkan misil canggih buatan AS.

SAN ANTONIO - Pasukan Amerika Serikat (AS) dan Filipina pada Rabu (26/4) menggelar latihan militer terbesar. Dalam latihan militer tersebut kedua pasukan berlatih dengan menembakkan misil yang menargetkan kapal usang yang dianggap sebagai kapal perang musuh yang ditempatkan di perairan di Laut Tiongkok Selatan (LTS) yang disengketakan.

Latihan perang dengan menembakkan misil ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan oleh kedua pasukan di perairan yang diklaim hampir seluruhnya oleh Tiongkok.

Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr, yang mengincar hubungan pertahanan yang lebih kuat dengan AS, turut menghadiri latihan perang di sebuah menara observasi dengan pejabat AS dan Filipina di sebuah lokasi di utara Manila untuk menyaksikan peluncuran misil tersebut.

"(Penembakan misil) pagi ini adalah bagian dari latihan militer, tanpa ada efek yang dibuat-buat," kata Letnan Kolonel Nick Mannweiler, pejabat urusan publik Korps Marinir AS.

Latihan penembakan misil itu dimulai dengan peluncuran sistem misil presisi HIMARS buatan AS yang menghantam sebuah korvet Angkatan Laut Filipina yang telah dinonaktifkan dan telah ditempatkan di sebuah lokasi sejauh sekitar 22 kilometer dari lepas pantai.

Usai penembakan misil HIMARS, latihan dilanjutkan dengan penembakan artileri yang menyasar target terapung sejauh 10 kilometer dari lepas pantai.

Jet tempur F-16 Fighting Falcons, helikopter serang AH-64 Apache dan jet tempur FA-50 milik Angkatan Udara Filipina juga ambil bagian dalam latihan tempur itu.

Dalam latihan militer gabungan yang diberi nama Balikatan itu, juga diterjunkan hampir 18.000 tentara.

Lawan Ketegasan

Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan militer Filipina sambil berfungsi sebagai unjuk dukungan AS untuk Manila dalam melawan ketegasan Tiongkok di kawasan itu yang semakin kuat.

"Latihan militer gabungan yang digelar Rabu bertujuan ingin memperlihatkan potensi baru dan merevitalisasi kekuatan militer kami, sementara kami terus menjalin aliansi kuat," kata direktur Balikatan dari militer Filipina, Mayor Jenderal Marvin Licudine.

Latihan militer Balikatan, yang dimulai pada 11 April lalu, juga turut melibatkan pendaratan helikopter di sebuah pulau Filipina di ujung utara pulau utama Luzon yang lokasinya sekitar 300 kilometer dari Taiwan.

Dalam latihan militer ini, pihak militer AS juga memamerkan misil Patriot, yang dianggap sebagai salah satu sistem pertahanan udara terbaik di dunia.

Latihan militer gabungan Balikatan tahun ini terlaksana mengikuti kesepakatan yang diumumkan awal bulan ini yang menyatakan bahwa pasukan AS bisa menggunakan akses lebih banyak pangkalan di Filipina, termasuk satu di dekat Taiwan.

Latihan dan meningkatnya akses AS ke pangkalan Filipina telah membuat berang Tiongkok, yang kemudian menuduh AS telah mempertaruhkan perdamaian regional dan berusaha membuat perpecahan antara Manila dan Beijing.

"Kerja sama pertahanan dan keamanan antarnegara, tidak boleh meningkatkan ketegangan dan tidak boleh menargetkan pihak mana pun," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Mao Ning, pada Rabu.

Sementara itu juru bicara militer Filipina, Kolonel Michael Logico, mengatakan bahwa menggelar latihan militer di dalam wilayah negara itu adalah hak yang tidak dapat diganggu gugat. AFP/I-1

Baca Juga: