YOGYAKARTA - Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominfosan) telah memberikan fasilitas internet wifi publik di sebanyak 501 titik di masyarakat. Selain untuk memenuhi kebutuhan internet masyarakat, keberadaan fasilitas wifi publik itu diharapkan menjadi pusat pembelajaran digital.

"Kami ingin membuat titik-titik wifi publik menjadi pusat pembelajaran digital di masyarakat," kata Kepala Diskominfosan Kota Yogyakarta, Trihastono, dalam jumpa pers di Kantor Diskominfosan Kota Yogyakarta, Senin (6/14).

Sebanyak 501 wifi publik di Kota Yogyakarta tersebut dipasang Pemkot Yogya di balai RW, ruang terbuka hijau publik hingga pos ronda. Trihastono menyebut tingkat pengenalan internet di Kota Yogyakarta sudah lebih dari 70 persen. Sedangkan tingkat kepemilikan telepon seluler di Kota Yogyakarta di angka 1,3sehingga satu orang dimungkinkan memegang lebih dari 1 telepon seluler. Hal itu membuat tingkat konsumsi paket data internet dan pulsa di Kota Yogyakarta juga tinggi.

"Hal-hal itu menunjukkan literasi digital di Kota Yogyakarta cukup tinggi. Ketersediaan jaringan internet yang merata harapannya bisa menumbuhkan aktivitas kreatif dan ekonomi digital," paparnya.

Untuk mendukung itu Diskominfosan Kota Yogyakarta mengembangkan pelatihan-pelatihan aktivitas kreatif berbasis digital dan ekonomi digital berbasis komunitas sekitar. Dia menuturkan peningkatan ekosistem digital bisa dalam konteks aktivitas ekonomi, edukasi maupun hobi. Misalnya pendampingan terkait penggunaan telepon selular pintar secara aman, sinematografi dan fotografi.

"Kami identifikasi kebutuhan jenis pelatihan dan pendampingan di masyarakat. Kami laksanakan pelatihan pada komunitas yang sudah siap. Misalnya kami sudah mengadakan pelatihan pemasaran digital dengan masyarakat di Kemantren Kraton," terang Trihastono.

Berbagai pelatihan dan dorongan pusat pembelajaran digital tersebut menjadi salah satu upaya penguatan ekosistem digital berbasis wifi publik. Dia menyatakan Diskominfosan Kota Yogyakarta siap menyediakan pendamping-pendamping pelatihan untuk penguatan ekosistem digital berbasis wifi publik.

Pihaknya menyampaikan dalam program penguatan ekosistem digital berbasis wifi publik itu ada peran 5 sektor dari gerakan Gandeng Gendong Pemkot Yogyakarta yakni pemkot, korporasi, kampus, komunitas dan kampung. Dicontohkan perusahaan berbasis digital hingga kampus sudah siap memberikan pendampingan program penguatan ekosistem digital.

"Harapannya ekosistem digital bisa mendorong percepatan UMKM dan aktivitas kreatif masyarakat. Kami harap program ini juga bisa mendorong percepatan pengunduh aplikasi Jogja Smart Service," ucapnya.

Pemberian fasilitas wifi publik di masyarakat dipantau dan dievaluasi Diskominfosan Kota Yogyakarta. Jika fasilitas wifi publik itu tidak dimanfaatkan masyarakat, lanjutnya maka akan dipindah ke lokasi lain. Menurutnya di masa pandemi Covid-19 keberadaan wifi publik itu banyak dimanfaatkan masyarakat untuk belajar daring para pelajar.

Baca Juga: