JAKARTA - Bekerja sama dengan pihak Polda Metro Jaya, pada Sabtu (31/7), Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) menggelar program vaksinasi di kampus mereka di Pondok Labu, Jakarta Selatan. Program vaksinasi UPVNJ ini disambut antusias oleh warga sekitar yang datang ke sentra vaksinasi.

Rupanya, mengutip keterangan tertulis Humas UPNVJ yang diterima Koran Jakarta, Senin (2/8), dalam program vaksinasi ini, banyak melibatkan para alumni UPNVJ sebagai vaksinator. Salah satunya adalah dr. Rachmayasti, alumni Fakultas Kedokteran angkatan 2010. Ia turut berpartisipasi dalam vaksinasi UPNVJ yang digelar pada hari Sabtu (31/7).

"Saya memang ingin terlibat dalam proses ini karena selain UPNVJ merupakan almamater tercinta, saya juga ingin berkontribusi langsung dalam penyelesaian pandemi yang tak kunjung usai ini serta sebagai salah satu ikhtiar saya juga dalam mendukung pemerintah," kata dr. Rachmayasti seperti dikutip dari keterangan Humas UPNVJ.

Sebagai bagian dari tim kesehatan yang terlibat dalam vaksinasi, kata dia, dirinya banyak mempersiapkan diri. Diantaranya mempersiapkan fisik yang kuat. Ia juga sebagai tenaga kesehatan, sudah melakukan vaksinasi sampai dengan tahap dosis kedua.

"Selain itu kami harus mempersiapkan wawasan kesehatan yang luas," ujarnya.

Ditambahkannya, tenaga kesehatan memang harus terus menerus memberi edukasi kepada warga. Pasalnya, masih banyak warga yang merasa takut untuk melakukan vaksinasi, khususnya untuk anak dibawah 18 tahun. Rachmayasti juga menjelaskan perbedaan vaksinasi untuk masyarakat umum dengan anak di bawah 18 tahun.

"Yang mendasari perbedaan antara vaksinasi untuk masyarakat yang berusia lanjut, dewasa dan anak dibawah 18 tahun hanyalah kondisi fisik dan juga penyakit bawaan dari masing-masing orang. Maka dari itu sebelum dilaksanakan vaksinasi kepada pasien, harus ada screening yang cukup ketat dari tim vaksinator. Jadi yang boleh divaksin adalah pasien yang memang kondisi fisiknya benar-benar sehat atau dalam kondisi fit," tuturnya.

Diakuinya pula, banyak warga takut divaksin karena terpengaruh berita hoax yang beredar di masyarakat.

"Itu yang membuat masyarakat masih banyak yang takut untuk melakukan vaksinasi. Saya mewakili tim tenaga kesehatan UPNVJ, berharap semoga masyarakat tidak lagi takut untuk melakukan vaksinasi," katanya.

Baca Juga: