Alumni program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) merasakan manfaat dan dampak yang signifikan dalam perkembangan karier.

JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, menyebut, alumni program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) merasakan manfaat dan dampak yang signifikan dalam perkembangan karier. Mereka memiliki masa tunggu kerja dan gaji lebih baik dibandingkan lulusan lain.

"Para mahasiswa yang pernah mengikuti MSIB memperoleh waktu tunggu kerja jauh lebih cepat dan gaji pertama yang signifikan lebih tinggi dibanding lulusan lain," ujar Nadiem, dalam National Onboarding Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Angkatan 6 Tahun 2024, secara daring, Jumat (16/2).

Dia menambahkan, berbagai hasil survei dan kajian telah menunjukkan bahwa para alumni MSIB memiliki kapasitas berpikir dan kompetensi kepemimpinan yang baik. Menurutnya, MSIB juga telah mampu menjembatani kompetensi lulusan dengan kebutuhan industri. "Kehadiran program kampus merdeka MSIB selama empat tahun terakhir telah berhasil menjembatani antara kompetensi lulusan kampus dengan kebutuhan lapangan pekerjaan," jelasnya.

Nadiem mengungkapkan, melalui program MSIB, pihaknya telah mengirimkan kurang lebih 130 ribu mahasiswa untuk belajar di perusahan dan institusi multinasional. Mereka berkarya dan berkolaborasi dengan para ahli di berbagai bidang serta memperdalam teori dan praktik yang dibutuhkan di dunia kerja.

Dia melanjutkan, sepanjang penyelenggaraan MSIB diikuti sebanyak 5400 lebih perguruan tinggi dari seluruh Indonesia. Selain itu, ada 900 lebih mitra industri yang telah terlibat.

"Kita perlu melanjutkan gerakan merdeka belajar, mempersiapkan seluruh mahasiswa indonesia agar memiliki kompetensi yang sejalan dengan kebutuhan dunia kerja," katanya.

Efisiensi Pendidikan

Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kemendikbudristek, Nizam, mengatakan, lulusan MSIB lebih siap memasuki dunia kerja sebab telah mengetahui budaya dan lingkungan kerja yang sesungguhnya. Di sisi lain, MSIB juga meningkatkan efisiensi pendidikan tinggi agar terhubung dengan dunia usaha dan dunia industri dalam menyiapkan talenta untuk memperkuat perusahaannya.

"Melalui MSIB ini dunia usaha dan dunia industri bisa mengamati mahasiswa selama 4-5 bulan dan dengan begitu bisa mengidentifikasidan bisa langsung merekrut para mahasiswa yang cocok budaya dan perilakunya untuk bekerja," ucapnya.

Nizam menyebut, industri dalam MSIB tidak hanya tersedia industri dalam arti sempit. Dia meminta para mahasiswa memanfaatkan kesempatan tersebut sebaik-baiknya.

"Kalau tidak dimanfaatkan dengan baik akan kehilangan waktu 1 semester dan 20 SKS. Kalau hasilnya tidak maksimal, tentu sangat disayangkan," terangnya. ruf/S-2

Baca Juga: