Mahasiswi Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Indonesia (DTI FTUI), Almira Lavina Sambowo, yang merupakan bagian dari delegasi wilayah Asia Timur dan Pasifik, berhasil meraih Juara Pertama pada World Bank Group Youth Summit 2021. Prestasi ini jelas memoncerkan nama Indonesia ke kancah dunia.

"Kasus yang dipilih oleh tim kami adalah sustainability sebuah perusahaan kopi terkemuka di dunia. Fokus tim bagaimana perusahaan mampu sustainability practices bukan hanya untuk bisnisnya, tetapi juga lingkungan," kata Almira Lavina Sambowo dalam keterangannya, Senin.

Almira mendiskusikan tentang efek bisnis ini ke masyarakat dan lingkungan. Kemudian, potensi risiko dari perubahan iklim untuk keberlangsungan bisnis ke depannya. Lalu, cara perusahaan merespons perubahan iklim mengingat bisnis tersebut cukup tergantung pada agrikultur.

Almira dan tim mengusulkan lima strategi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi perusahaan kopi ternama tersebut. Strategi pertama adalah menerapkan IFC Framework Training, yaitu pelatihan yang dirancang untuk mengelola risiko lingkungan dan sosial perusahaan, sehingga berdampak positif pada laba, reputasi, dan pembangunan.

Kedua, melakukan sertifikasi Leadership in Energy and Environmental Design (LEED), sertifikasi green building yang diakui secara Internasional, untuk bangunan kantor dan pabrik kopi. Ketiga, meningkatkan sistem pengelolaan air limbah dengan membuat skema efektif untuk air yang digunakan pada proses produksi kopi.

Keempat, meningkatkan transparansi melalui aplikasi di mana pelanggan dapat memperoleh informasi terkait biji kopi yang mereka minum. Strategi terakhir adalah melakukan pengolahan limbah secara bertanggung jawab dan sustainable terhadap limbah yang berasal dari perkebunan kopi.

Dekan FTUI, Dr. Ir. Hendri D.S. Budiono, M.Eng., menanggapi positif capaian Almira. "Dalam masa pandemi, prestasi mahasiswa FTUI tidak surut baik di tingkat nasional maupun internasional," katanya.
Para mahasiswa justru semakin terpacu dan termotivasi untuk berprestasi serta membuktikan bahwa meskipun masih berstatus mahasiswa, mereka tetap dapat memberikan sumbangan pemikiran sebagai bagian dari solusi yang dihadapi oleh masyarakat maupun industri di belahan dunia mana pun.

Baca Juga: