Sejak melaksanakan operasi  pada Oktober tahun lalu, aliansi kelompok etnis bersenjata dilaporkan telah menguasai 13 kota

YANGON - Aliansi tiga kelompok etnis bersenjata Myanmar mengklaim telah merebut dua kota lagi menurut sebuah pernyataan yang dirilis pada Senin (8/1). Kelompok perlawanan tersebut mengumumkan bahwa mereka menyerbu dua kamp junta pada Minggu (7/1) yang menyebabkan pasukan junta mundur.

Aliansi tersebut dilaporkan menguasai Kota Hseni di Negara Bagian Shan timur laut pada Minggu pagi dan merebut kamp junta di sana yang juga bertindak sebagai markas komando operasional regional tentara, menurut aliansi tersebut.

"Pada hari itu juga, pasukan aliansi bergerak ke Kota Kutkai dan merebutnya pada larut malam," lapor penduduk setempat. "Semua pasukan junta di Hseni dan Kutkai mundur dan melarikan diri ke Lashio pada Minggu sore," kata seorang warga setempat yang mengikuti pergerakan militer di daerah tersebut.

Aliansi ini terdiri dari tiga kelompok perlawanan yaitu Tentara Pembebasan Nasional Ta'ang, Tentara Arakan, dan Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar. Sejak dimulai operasi pada akhir Oktober, aliansi ini telah mengklaim kendali atas sebagian besar wilayah utama di Hseni.

Markas besar regional junta dan kamp-kamp kecil terletak beberapa kilometer jauhnya dari kota. Daerah tersebut telah diblokade selama hampir dua bulan. Pasukan junta membalas serangan pada Minggu dengan menggunakan artileri berat dan serangan udara, kata seorang penduduk setempat.

Aliansi tersebut juga menyerang kamp-kamp di Kutkai beberapa kali awal bulan ini, kata mereka, seraya menambahkan bahwa pasukan junta membalas dengan serangan udara pada Minggu malam selama pertempuran tersebut.

Seorang pejuang yang terlibat dalam pertempuran darat mengatakan bahwa Kutkai telah dikuasai seluruhnya, meskipun pertahanan junta kuat. Namun, pihak lain mengatakan status Hseni belum dapat dikonfirmasi saat ini.

Hingga berita ini ditulis pada Senin malam, pihak junta Myanmar belum merilis informasi apapun tentang pertempuran di Hseni dan Kutkai.

Sebelumnya pada Kamis (4/1) lalu, aliansi tersebut juga mengambil alih pusat komando militer di Myanmar utara, dan mengklaim kendali atas Kota Laukkai menurut sebuah pernyataan yang dirilis pada Jumat (5/1).

Hingga Senin, aliansi tiga kelompok etnis bersenjata dilaporkan telah merebut 14 kota kecil di Negara Bagian Shan utara dan menguasai lebih dari 200 kamp junta. RFA/I-1

Baca Juga: