Menteri Kesehatan Fahrettin Koca menyampaikan kasus pertama cacar monyet atau Monkeypox telah ditemukan di Turki pada Kamis (30/6). Adapun penyakit itu dialami seorang pasien berusia 37 tahun dan saat ini berada dalam isolasi.
Virus tersebut sejauh ini ditemukan di lebih dari 50 negara baru di luar negara-negara di Afrika, yang tidak menganggap penyakit itu sebagai endemi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kasus cacar monyet juga sedang meningkat di negara-negara itu. Sejalan dengan itu, WHO mengimbau mereka untuk meningkatkan pengujian.
"Cacar monyet sudah terdeteksi pada salah satu pasien kita. Pasien tersebut berusia 37 tahun dan memiliki masalah sistem kekebalan," tulis Koca di Twitter, dikutip dari Reuters, Jumat (1/7).
Ia mengatakan sang pasien diisolasi dan tindak lanjut sedang dijalankan untuk melacak orang-orang yang kemungkinan melakukan kontak dengan pasien tersebut. Sejauh ini, tidak ditemukan kasus lain cacar monyet.
Sejak penyakit itu mulai muncul pada Mei, sudah 3.400 kasus cacar monyet yang terdeteksi, sebagian besar di Eropa di kalangan pria yang melakukan hubungan intim dengan sesama jenis, menurut data WHO. Selain itu, ada lebih dari 1.500 kasus dan 66 kematian tahun ini di negara-negara tempat wabah itu biasa menyebar.
Pekan lalu, WHO memutuskan bahwa penyakit itu belum dianggap sebagai keadaan darurat kesehatan tingkat tertinggi kewaspadaan versi badan tersebut.