Juara Wimbledon dua kali, Andy Murray, mengalahkan sesama petenis Inggris, Ryan Peniston, dengan "straight set".

LONDON - Petenis nomor satu dunia, Carlos Alcaraz, dan juara bertahan wanita, Elena Rybakina, mengawali langkah di Grand Slam Wimbledon dengan meraih kemenangan, Rabu (5/7) dini hari WIB. Sementara itu, hujan deras mengacaukan jadwal pertandingan di All England Club.

Di babak kedua Alcaraz akan bertemu pemenang pertandingan Alexandre Muller asal Prancis melawan rekan senegaranya Arthur Rinderknech. Laga kedua petenis Prancis itu tertunda karena hujan. Untuk sementara Muller unggul (7-5, 6-1).

Rybakina akan bertemu pemenang pertandingan antara petenis Jepang, Nao Hibino, melawan Alize Cornet dari Prancis. Permainan hanya bisa berlangsung selamasatu jam di lapangan terbuka. Itu berarti 69 dari 77 pertandingan yang direncanakan tidak dapat diselesaikan. Hanya delapan pertandingan yang berlangsung di Lapangan Satu dan Lapangan Tengah yang tertutup.

Alcaraz melaju melalui set pertama melawan petenis veteran Prancis, Jeremy Chardy, hanya dalam 22 menit sebelum merebut set kedua. Chardy, yang sebelumnya mengumumkan bahwa Wimbledon tahun ini akan menjadi turnamen terakhirnya, mencoba bangkit di set ketiga, memimpin 4-2. Tetapi, Alcaraz membalas dan memastikan kemenangan 6-0, 6-2, 7-5.

"Saya suka dengan cara bermain seperti ini. Saya sangat senang telah memainkan level yang hebat set ketiga," ujar petenis Spanyol itu. "Saya sangat senang bisa melewati babak pertama," sambungnya. Juara AS Open itu dianggap sebagai salah satu dari sedikit ancaman terhadap Novak Djokovic, yang menargetkan mahkota Wimbledon kedelapan untuk menyamai rekor Roger Federer.

Centre Court Wimbledon memberikan penghormatan kepada Federer sebelum permainan dimulai saat legenda tenis asal Swiss itu hadir di tempat meraih beberapa kemenangan terbesarnya. Penonton memberi Federer, yang pensiun pada bulan September, tepuk tangan panjang diselingi sorak-sorai saat memasuki tribun kehormatan. Federer menonton pertandingan Rybakina melawan Shelby Rogers.

Unggulan ketiga asal Kazakhstan itu tidak dapat berbuat apa-apa di set pembuka. Dia melakukan kesalahan ganda. Tapi, Rybakina berhasil bangkit untuk menang 4-6, 6-1, 6-2 atas Rogers. "Sangat sulit bagi saya kali ini," ujar Rybakina. "Saya sangat gugup, bahkan tidak bisa menyembunyikannya. Kesalahan ganda mengatakan semuanya di awal pertandingan. Saya sangat senang bisa melaju ke babak berikutnya," sambungnya.

Murray Menang

Juara Wimbledon dua kali Andy Murray mengalahkan sesama petenis Inggris, Ryan Peniston, dengan straight set. Mantan petenis nomor satu dunia yang memenangkan gelar Wimbledon pertamanya tahun 2013 sebelum menambahkan gelar kedua tiga tahun kemudian, menang 6-3, 6-0, 6-1.

Murray yang sekarang berada di peringkat 40, bermain dengan logam di pinggulnya. Meski demikian, pemain berusia 36 tahun itu masih terlalu kuat untuk petenis wild card Peniston, peringkat 268 dunia. "Sungguh luar biasa bisa kembali ke Centre Court lagi," ujar Murray. Saya memulai dengan cukup gugup. Saya sedikit ragu-ragu tetapi begitu mendapat istirahat, memainkan beberapa hal bagus. Ada tanda-tanda bagus," sambungnya.

Petenis nomor dua dunia dan juara Australia Open, Aryna Sabalenka, maju ke putaran kedua dengan kemenangan 6-3, 6-1 atas Panna Udvardy dari Hungaria. Dia memanfaatkan sepenuhnya bermain di bawah atap Centre Court. Sabalenka mencapai semifinal Wimbledon tahun 2021, tetapi dilarang main tahun 2022 bersama dengan semua pemain Belarusia dan Russia karena invasi ke Ukraina.

Di laga berikutnya, Sabalenka akan bertemu pemenang pertandingan Varvara Gracheva asal Russia melawan petenis Italia Camila Giorgi. Ons Jabeur, runner-up 2022, menang 6-3, 6-3 melawan petenis Polandia, Magdalena Frech. Selanjutnya, Jabeur berhadapan dengan Ysaline Bonaventure asal Belgia atau petenis Tiongkok, Bai Zhuoxuan.

Sementara itu, ketua penyelenggara Wimbledon meremehkan kekhawatiran tentang kelembapan di Centre Court, meskipun ada penundaan yang lama dalam pertandingan putaran pertama Djokovic melawan Pedro Cachin, hari Senin.

Direktur operasional, Michelle Dite, mengatakan ada kelembapan di rumput lebih dari yang diperkirakan. Meski demikian, penyelenggara tidak berencana melakukan sesuatu yang berbeda di laga selanjutnya. "Tidak ada yang aneh," ujarnya. "Itu serangkaian keadaan dengan kontrol lingkungan dalam stadion tertutup. Tidak ada yang rusak dan itu membuat kami yakin pertandingan akan berjalan lancar," sambungnya. ben/AFP/G-1

Baca Juga: