Petahana Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, berhasil mengamankan masa jabatan ketiga setelah ia memenangkan pemilu.

KAIRO - Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, telah memenangkan masa jabatan ketiga dengan dukungan sebanyak 89,6 persen suara, kata otoritas pemilu nasional di negara dengan populasi terbanyak di kawasan Arab pada Senin (18/12).

Hasil pilpres yang digelar pada 10-12 Desember ini sebenarnya sudah diperkirakan secara luas setelah mantan panglima militer yang menyukai megaproyek infrastruktur ini berkampanye melawan pesaingnya yang relatif tidak dikenal rakyat Mesir.

Dengan demikian, Sisi yang berusia 69 tahun akan mendapatkan masa jabatan ketiganya dan, menurut konstitusi Mesir, masa jabatan terakhirnya, dimulai pada April dan akan berjalan selama enam tahun.

Hasil ini adalah yang ketiga kalinya dalam satu dekade Sisi menang telak, meski dengan margin terkecil. Pada tahun 2014 dan 2018, Sisi memenangkan lebih dari 96 persen suara.

"Jumlah pemilih yang datang belum pernah terjadi sebelumnya yakni sebesar 66,8 persen dari 67 juta pemilih terdaftar. Angka ini naik dari 41 persen pada tahun 2018 dan 47 persen pada tahun 2014," demikian pernyataan otoritas pemilu Mesir.

Sisi, seorang pensiunan perwira militer, pertama kali terpilih sebagai presiden setelah memimpin penggulingan presiden terpilih Mohamed Morsi pada 2013. ia kemudian memperpanjang masa jabatan presiden dari empat menjadi enam tahun dan mengamandemen konstitusi untuk menaikkan batas masa jabatan berturut-turut dari dua menjadi tiga tahun.

Pemilu ini awalnya diperkirakan akan diadakan pada musim semi tahun 2024. Namun para ahli mengatakan Sisi ingin mendapatkan masa jabatan ketiga sebelum memberlakukan devaluasi mata uang yang diperkirakan akan memicu ketidakpuasan publik.SB/AFP/I-1

Baca Juga: