AL-ULA - Reli Dakar mulai berlangsung di Arab Saudi, Jumat (5/1). Pembalap Qatar Nasser Al-Attiyah mencari gelar keenam dan ketiga berturut-turut dalam ajang bergengsi tersebut. Rombongan tim yang berjumlah 425 orang, mobil, sepeda motor, sepeda quad, dan truk memulai reli dari Al-Ula.

Mereka akan melintasi jarak sejauh 4.900 mil (7.885 km) sekitar Arab Saudi. Reli berakhir tanggal 19 Januari di Yanbu, tepi Laut Merah. Rute tahun ini mencakup tahapan 48 jam pertama di Empty Quarter (wilayah gurun pasir tak berpenghuni) dengan lautan dan bukit pasir sejauh mata memandang.

Al-Attiyah, 53, mahir dalam melintasi bukit pasir di Arab Saudi tersebut dan kini mengincar gelar keenam. Tak hanya di ajang reli Dakar, Al-Attiyah berprestasi di cabang olahraga menembak. Dia meraih perunggu di Olimpiade London 2012. Lalu, bulan September 2023 merebut dua medali emas Asian Games. Ini menambah koleksi medali emas menembak yang diraihnya tahun 2002 dan 2010.

Al-Attiyah sekarang mengesampingkan persiapannya untuk Olimpiade ketujuh di Paris bulan Juli mendatang. Dia mencoba menjadi pembalap ketiga yang memenangkan reli Dakar tiga kali berturut-turut. "Reli Dakar terakhir sulit bagi semua orang. Sungguh luar biasa saya mampu mempertahankan gelar," ujarnya di situs resmi ajang tersebut.

Al-Attiyah pertama kali merebut gelar reli Dakar tahun 2011. Dia mengendarai Volkswagen dan memenangkan edisi 2015 dengan Mini. Lalu sukses bersama Toyota tahun 2019, 2022 dan tahun lalu.

Dia telah meninggalkan Toyota untuk mengendarai Prodrive Hunter yang disponsori Nasser Racing Team yang berbasis di Inggris. "Saya sangat senang bisa menang lima kali. Sekarang senang menjadi bagian dari tim baru dan menghadapi tantangan untuk Dakar berikutnya," jelasnya.

Ini memberinya motivasi baru dalam upaya meraih kemenangan Dakar. Dia telah memenangkan Dakar lima kali dengan tiga tim berbeda. Al akan membuat sejarah reli jika memenangkan Dakar 2024 dengan Prodrive Hunter.

Salah satu rival beratnya, juara reli dunia sembilan kali Sebastian Loeb, juga berada di belakang kemudi ProDrive untuk Tim BRX miliknya. Loeb menempati posisi kedua di belakang Al-Attiyah usai memenangi tujuh etape musim lalu.

Setelah menjadi runner-up tahun 2022 dan 2023, Loeb mendekati edisi kedelapannya dengan penuh optimistis. "Saya ingat dari reli Dakar terakhir adalah posisi kedua. Ini menjadi motivasi untuk masa depan yang kompetitif," ujar pembalap Prancis berusia 49 tahun itu.

Sekarang harus mengerahkan segalanya untuk menang. Tentu saja, tidak mudah untuk mengalahkan Nasser Al Attiyah dan (co-driver) Mathieu Baumel. Mereka hampir tidak melakukan kesalahan.

Ajang ke-46 kali ini masih disebut reli Dakar. Namun, terakhir kali ibu kota Senegal itu menjadi tuan rumah tahun 2007. Situasi keamanan di Mauritania memaksa pembatalan tahun 2008. Reli Dakar kemudian pindah ke Amerika Selatan hingga menemukan rumah baru di Arab Saudi sejak tahun 2020. ben/AFP/G-1

Baca Juga: