Jerman tengah mempertimbangkan untuk membeli sistem pertahanan rudal dari Israel atau Amerika Serikat (AS), menurut laporan Tablodi mingguan Welt am Sonntag.Wacana itu muncul usai Kanselir Jerman Olaf Scholz dalam pidato penting beberapa hari pasca invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu, mengatakan Berlin akan menaikkan pengeluaran pertahanannya menjadi lebih dari 2 persen dari output ekonominya dengan menyuntikkan 100 miliar euro atau setara USD100 miliar ke dalam angaran belanja militernya.

"Sejauh ini, hanya satu hal yang jelas, kami tidak punya waktu atau uang untuk mengembangkan sistem (pertahanan rudal) ini sendiri karena ancaman rudal diketahui sudah ada di sana", Kepala Pertahanan Jerman Eberhard Zorn, kepada Welt am Sonntag dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Sabtu, dikutip dari Reuters.

Zorn menekankan, Berlin tengah mempertimbangkan dan segera mungkin untuk mengambil keputusan terkait pembelian sistem pertahanan rudal itu. Ini seiring berkaca pada kurangnya pertahanan rudal jarak pendek yang dimiliki Jerman, yang dapat digunakan untuk melindungi pasukan saat bergerak atau di bawah ancaman saat dikerahkan.

Menurut Zorn, Bundeswehr atau militer Jerman harus menginvestasikan 20 miliar euro pada tahun 2032 untuk mengisi kembali penyimpanan amunisinya.

Wacana pembelian sistem pertahanan rudal itu bertujuan untuk mempertahankan diri dari ancaman eksternal, termasuk rudal Iskander Rusia di Kaliningrad, yang diketahui mampu mencapai hampir seluruh Eropa Barat. Kekhawatiran tersebut muncul lantaran Berlin tidak memiliki perisai rudal untuk melindungi diri dari ancaman rudal Iskander.

"Israel dan Amerika memiliki sistem seperti itu. Mana yang kita pilih? Akankah kita berhasil membangun sistem (pertahanan rudal) secara keseluruhan di NATO? Ini adalah pertanyaan yang perlu kita jawab sekarang," kata Kepala Pertahanan Jerman Eberhard Zorn kepada Welt am Sonntag dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Sabtu, dikutip dari Reuters, Minggu (3/7).

Sejauh ini, Zorn tidak menjelaskan secara rinci terkait nama sistem pertahanan rudal yang tengah diinginkan oleh Jerman. Namun, besar kemungkinan sistem pertahanan rudal yang akan diboyong Berlin mengacu kepada Arrow 3 yang dibangun oleh Israel Aerospace Industries (IAI) dan sistem THAAD yang diproduksi oleh Lockheed Martin di AS.

Baca Juga: