JAKARTA - Ajang SEA Age Group Championships 2023 tanggal 24-26 Agustus, di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, diharapkan menjadi momentum kebangkitan olahraga akuatik Indonesia. Kejuaraan akuatik kelompok usia ini akan mempertandingkan tiga cabang pertama kalinya, renang, loncat indah, dan polo air.

Ajang ini bisa menjadi momentum dalam pembinaan usia dini akuatik Indonesia. Sebab, dengan digelarnya turnamen ini, bisa memenuhi kebutuhan jam terbang atlet muda. Ketua Komisi Teknik Loncat Indah Akuatik Indonesia, Ronaldi Herbiantoro, menjelaskan turnamen SEA Age Group Championship bisa menjadi bahan evaluasi pembinaan atlet kelompok umur 12 hingga 18 tahun.

Nantinya, bibit-bibit potensial yang muncul akan dibina Komisi Teknik untuk mengikuti sederet kompetisi. "Ini pertama kali loncat indah junior dipertandingkan tingkat Asia Tenggara. Ini menjadi tolok ukur pula buat para atlet sebelum terjun ke SEA Games," ujar Ronaldi Herbiantoro, Selasa (22/8).

Kabid Binpres Akuatik Indonesia, Wisnu Wardhana, berharap Akuatik Indonesia federasi bisa semakin sering menggelar pertandingan di berbagai level, terutama kelompok umur. Dengan begitu, mereka semakin matang dan siap bersaing di level internasional.

"Semakin sering bertanding, bisa menuai prestasi. Semangatnya adalah SEA Age kali ini bisa menjadi titik awal kebangkitan Indonesia menuju Olimpiade 2024, 2028, bahkan 2032. Semoga dari sini, kita bisa menjadi negara akuatik yang kuat lagi seperti 1980-an dan 1990-an," ujarWisnu.

Sesuai dengan semangat nama baru organisasi ini, Akuatik Indonesia berinovasi mencetuskan turnamen multicabor se-Asia Tenggara. Dari enam cabor akuatik, dicoba tiga untuk dipertandingkan terlebih dulu. Turnamen ini sangat diapresiasi oleh Southeast Asia Aquatics. Sebab, tidak banyak kejuaraan olahraga akuatik kelompok Asia, selain renang.

Mereka banyak mengirimkan atlet untuk berlomba di ajang ini. Total peserta sejauh ini adalah 316 atlet. Untuk cabor loncat indah diikuti enam negara, melebihi peserta SEA Games. ben /G-1

Baca Juga: