LOS ANGELES - Aktor Danny Masterson, bintang sitkom "That '70s Show," dijatuhi hukuman 30 tahun penjara pada Kamis (7/9) karena memperkosa dua wanita di rumahnya dua dekade lalu.
Aktor AS ini dihukum karena membius kemudian memperkosa sesama anggota Gereja Scientology antara tahun 2001 dan 2003 di rumahnya di kawasan elite Hollywood Hills di Los Angeles.
Hakim Charlaine Olmedo menjatuhkan hukuman 15 tahun hingga seumur hidup pada setiap dakwaan pemerkosaan, secara berturut-turut. Hakim tahu Masterson terus memprotes bahwa dia tidak bersalah.
"Tuan Masterson, Anda bukan korban di sini," katanya.
Masterson, yang menikah dengan aktris Bijou Phillips, dan memiliki seorang putri berusia sembilan tahun, diperintahkan untuk melapor selama sisa hidupnya setelah bebas dari penjara.
Salah satu korban Masterson, yang diidentifikasi sebagai Jane Doe 2, mengatakan kepada aktor tersebut di pengadilan: "Anda senang... menyakiti wanita."
"Anda menjalani hidup Anda di balik topeng sebagai dua individu. Tapi orang yang sebenarnya ada di sini," katanya. Dunia "lebih aman" setelah Masterson di penjara, katanya.
Ini adalah persidangan pemerkosaan kedua bagi Masterson yang berusia 47 tahun, setelah persidangan sebelumnya dinyatakan batal pada November ketika juri tidak dapat mencapai keputusan dengan suara bulat.
Juri dalam persidangan ulang menemui jalan buntu atas tuduhan pemerkosaan lainnya terhadap wanita ketiga.Tuduhan itu dibatalkan.
Masterson ditahan menunggu hukuman.
Aktor ini terkenal dengan sitkom retro "That '70s Show" pada 1998, bersama sesama bintang Mila Kunis dan Ashton Kutcher. Ia memainkan karakter Steven Hyde.
Dia kembali bermain bersama Kutcher di "The Ranch" Netflix, tetapi dipecat pada 2017 dan dihapuskan dari acara tersebut setelah polisi Los Angeles mengonfirmasi sedang melakukan penyelidikan atas berbagai tuduhan pemerkosaan yang dilakukan aktor tersebut.
Tiga korban Masterson adalah anggota Gereja Scientology pada saat itu. Dua dari mereka mengatakan pejabat gereja melarang mereka menghubungi penegak hukum.
Pengacara Masterson dalam argumen penutup mempertanyakan mengapa pengadilan mendengar "begitu banyak tentang Scientology," dan menyatakan bahwa bias terhadap gereja bisa menjadi faktor motivasi.
Gereja Scientology mengkritik anggapan bahwa mereka mencoba membungkam keluhan para korban.
"Gereja tidak memiliki kebijakan yang melarang atau mengecilkan hati anggotanya untuk melaporkan tindakan kriminal siapa pun, Scientology atau bukan, kepada penegak hukum," kata sebuah pernyataan.
"Justru sebaliknya, kebijakan gereja secara eksplisit menuntut para Scientology untuk mematuhi semua hukum yang berlaku di negara tersebut."