JAKARTA - Para ahli dan aktivis lingkungan mengatakan para delegasi di konferensi PBB hanya melakukan sedikit kemajuan dalam melindungi laut. Ekosistem laut di ambang kehancuran akibat perubahan iklim. DW melaporkan, Jumat (1/7).

Kelompok-kelompok peduli lingkungan berteriak pada PBB, Jumat (1/7), menyebut konferensi laut PBB kehilangan kesempatan untuk membuat aksi nyata dalam perjuangan melindungi ekosistem dari aksi penangkapan ikan berlebihan, pemanasan suhu, polusi, dan peningkatan kadar asam air laut.

Dalam sebuah pernyataan, sejumlah organisasi non-profit termasuk BUND, WWF, dan Brot fur die Welt mengkritik pernyataan penutup konferensi sebagai pernyataan tanpa komitmen dan karenanya menjadi tidak berarti.

"Kami telah melihat banyak deklarasi sebelumnya, kami telah mendengar banyak janji, desakan, dan komitmen sukarela," kata Laura Meller dari Greenpeace. "Tetapi jika deklarasi dapat menyelamatkan laut, laut tidak akan di ambang kehancuran."

Direktur Jenderal WWF Marco Lambertini mengatakan, "Laut, iklim, dan komunitas pantai di dunia butuh kemajuan nyata, bukan janji."

Traktat pada Agustus

Aktivis lingkungan menambahkan, konferensi lima hari di Portugal itu bahkan tidak memberikan laporan kemajuan dari tujuan-tujuan yang dibuat pada konferensi sebelumnya di New York pada 2017.

Satu-satunya hasil positif, menurut pernyataan itu, adalah sejumlah inisiatif individu yang diumumkan di Lisbon di area seperti pertambangan laut-dalam, penangkapan ikan, dan polusi suara di bawah laut.

Bulan Agustus, negara-negara anggota PBB berharap akan mengesahkan traktat baru yang telah didiskusikan lebih dari satu dekade untuk melindungi ekosistem laut. Greenpeace mengatakan, keberhasilan konferensi Lisbon hanya bisa diukur setelah traktat diadopsi.

Baca Juga: