MELBOURNE - Polisi antihuru-hara di Kota Melbourne, Australia, terpaksa menggunakan semprotan merica, peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan aksi protes terhadap kewajiban vaksinasi Covid-19 bagi kaum pekerja konstruksi yang berujung rusuh pada Selasa (21/9).

"Sekitar 500 petugas dikerahkan untuk menanggapi situasi yang memanas. Semprotan merica, peluru karet dan gas air mata telah dilepaskan mereka untuk mengendalikan demonstran," kata kepala polisi Negara Bagian Victoria, Shane Patton.

Melbourne sebelumnya telah dikunci ketat selama tujuh pekan setelah kota itu berjuang untuk mengekang wabah varian Delta yang menyebar cepat. Beberapa klaster muncul yang dikaitkan dengan lokasi konstruksi di mana langkah-langkah pengekangan Covid kurang ketat.

Sebagai tanggapan, pihak berwenang telah menerapkan aturan pembatasan yang lebih ketat, menutup ruang istirahat di lokasi kerja, mengumumkan kewajiban vaksinasi untuk pekerja dan menutup hampir semua lokasi konstruksi selama dua pekan. SB/AFP/I-1

Baca Juga: