Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperkirakan tetap melemah, hari ini (13/9), melanjutkan depresiasi dari sehari sebelumnya. Aksi ambil untung oleh pelaku pasar uang masih menjadi salah satu penyebab pelemahan tersebut. Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong di Jakarta, Selasa (12/9), mengatakan bahwa faktor ambil untung menjadi salah satu hal yang menyebabkan kurs rupiah mengalami depresiasi terhadap dollar AS.

"Setelah menguat cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir, sebagian pelaku pasar uang mengambil posisi ambil untung sehingga laju rupiah cenderung tertahan. Tetapi, pergerakannya masih dalam kisaran wajar," kata Lukman Leong. Di sisi lain, lanjut dia, meredanya ketegangan di semenanjung Korea serta imbal hasil obligasi Amerika Serikat yang membaik juga menopang penguatan dollar AS cenderung mengalami penguatan di pasar valas global.

Seperti diketahui, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, kemarin sore, melemah 23 poin dari sehari sebelumnya menjadi 13.188 rupiah per dollar AS. Research Analyst ForexTime, Lukman Otunuga mengatakan pergerakan rupiah dipengaruhi oleh survei penjualan ritel Juli yang menurun. Namun, sentimen itu cenderung bersifat jangka pendek bagi pergerakan rupiah di tengah fundamental ekonomi nasional yang prospektif. "Prospek ekonomi Indonesia secara umum tetap menjanjikan," kata Lukman Otunuga.

Bank Indonesia mencatat penjualan eceran pada Juli 2017 turun sejalan dengan normalnya pola konsumsi masyarakat paska Ramadan dan Idul Fitri. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil hasil Survei Penjualan Eceran Juli 2017 sebesar 209,9 atau turun 3,3 persen (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 6,3 persen (yoy).

Ant/E-10

Baca Juga: