JAKARTA -Ada empat tema riset yang perlu diakselerasi untuk membangun Indonesia Berkelanjutan: hijau, biru, teknologi, dan industri pariwisata. Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nizam, dalam Sosialisasi Program Riset Keilmuan, di Jakarta, Selasa (3/8).

" Empat aspek itu perlu menjadi tema akselerasi riset," ujarnya. Dia menekankan, keempat tema berlandaskan pada kekuatan-kekuatan internal Indonesia dan bagian dari agenda riset nasional.

Nizam menjabarkan, riset hijau merupakan tema untuk membangun Indonesia ke arah sustainable development goals (SDGs). Sedangkan biru mengorientasikan riset pada samudera dan laut yang merupakan kekayaan terbesar Indonesia.

Kemudian, untuk teknologi khususnya digital, Indonesia punya peluang sebab aksesnya terbuka. Ini harus dimanfaatkan untuk transformasi teknologi digital ke seluruh sektor ekonomi, sosial, dan industri.

"Keempat, kita merupakan negara potensial pariwisata. Tapi industri pariwisata jauh tertinggal karena sumber dayanya kecil. Ini perlu diperkuat melalui riset perguruan tinggi," jelasnya.

Orientasi

Lebih jauh, Nizam mengatakan, riset perguruan tinggi harus berorientasi pada kemaslahatan luas bagi masyarakat, kemajuan industri, serta peningkatan ekonomi. Ini baik industri maupun masyarakat harus terlibat sebagai mitra dari hulu proses riset.

Dia menerangkan, dalam keterbatasan sumber daya terutama pendanaan, kebermitraan dengan berbagai pihak perlu dioptimalkan. Matching fund perlu didorong dengan mengarahkan orientasi riset kepada kebutuhan hilir.

"Jadi, gandeng sejak awal. Kampus harus menjadi bagian dengan perkembangan kemajuan dunia, tantangan dunia, dan tantangan masyarakat," katanya. Nizam memastikan, pihaknya akan terus memperkuat platform kolaborasi dengan industri. Salah satunya peningkatan kapasitas platform Kedai Reka hingga empat kali lipat pada semester depan.

Baca Juga: