JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperkirakan bakal melemah, hari ini (7/5), melanjutkan depresiasi pada perdagangan di pasar uang antarbank akhir pekan lalu. Depresiasi rupiah bakal dipengaruhi dampak lanjutan penguatan dollar AS karena para investor memilah- milah data pekerjaan terbaru dari negara itu.

Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS), Jumat (4/5) waktu setempat atau Sabtu (5/5) pagi WIB, melaporkan tingkat pengangguran AS turun menjadi 3,9 persen dari 4,1 persen pada April lalu. Laporan ini menegaskan penguatan pasar kerja yang akan memberikan The Fed lebih percaya diri menaikkan bunga acuan.

Sementara itu, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat (4/5) sore, melemah dua poin dari sehari sebelumnya menjadi 13.933 rupiah per dollar AS. "Dollar AS masih ditopang prospek kenaikan suku bunga Amerika Serikat (Fed Fund Rate/ FFR) dan naiknya ekspektasi inflasi. Mata uang pasar berkembang termasuk rupiah mungkin tetap tertekan," ujar Research Analyst FXTM, Lukman Otunuga di Jakarta.

Ant/E-10

Baca Juga: