JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperkirakan bakal berbalik melemah, hari ini (16/4) setelah menguat pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu. Pelemahan rupiah dipengaruhi penguatan dollar AS akibat peningkatan tensi geopolitik atas Suriah. Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Rabu (11/4) bahwa Russia harus bersiap-siap untuk serangan rudal terhadap Suriah.

Para analis mengatakan kata-kata terbaru Trump menurunkan kekhawatiran pasar untuk bentrokan militer segera dan meningkatkan selera pasar terhadap aset-aset berisiko, yakni dollar AS. Indeks dollar, naik tipis 0,04 persen menjadi 89,783 pada akhir perdagangan, Jumat (13/4) waktu AS atau Sabtu (14/4) pagi WIB.

Sementara itu, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat (13/4) sore, menguat 18 poin dari sehari sebelumnya menjadi 13.749 rupiah per dollar AS. "Sentimen kenaikan peringkat Indonesia oleh Moody's menjadi faktor utama yang menopang rupiah terapresiasi terhadap dollar AS," ujar Analis Valbury Asia Futures, Lukman Leong di Jakarta, Jumat pekan lalu.

Ant/E-10

Baca Juga: