JAKARTA - Gempa berkekuatan M7,9 yang terjadi pada Selasa (10/1) pukul 00.47 WIB atau 02.47 WITberdampak pada kerusakan sejumlah rumah warga Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku.

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Selasa (10/1) hingga pukul 08.13 WIB, sebanyak 15 rumah warga Kepulauan Tanimbar mengalami kerusakan, dengan rincian satu rumah rusak berat, tiga rusak sedang dan sisanya masih dilakukan penilaian tingkat kerusakan.

Selain itu, dua gedung sekolah, SMP Kristen Saumlaki dan SMA Negeri 1 Saumlaki di Tanimbar Selatan juga mengalami kerusakan. Satu warga mengalami luka-luka.

Menurut keterangan BPBD Tanimbar, warga merasakan guncangan kuat sekitar tiga hingga lima detik. Warga panik dan berhamburan ke luar rumah.

Pascagempa, BPBD melakukan koordinasi dengan aparat desa dan kecamatan dan mengimbau warga untuk tetap waspada.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis gempa M7,9 berada pada 136 km barat laut Kepulauan Tanimbar atau dulu bernama Maluku Tenggara Barat dengan kedalaman 131 km. BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami namun telah dicabut setelah beberapa jam.

Dilihat dari intensitas kekuatan gempa yang diukur dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity, wilayah Saumlaki V MMI, Dobo dan Tiakur IV MMI, Sorong, Kaimana, Alor, Waingapu, Waijelu, dan Lembata III - IV MMI, Merauke, Nabire, Tanah Merah, Wamena, Bakunase, Kolhua, Rote, Sabu, Ende, Amarasi Selatan, da Kota Kupang II - III MMI, Ambon dan Piru, II MMI.

Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di laman BNPB mengatakan, pihaknya mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan.

"Sebelum kembali ke dalam rumah, warga diminta untuk memastikan kondisi struktur bangunan pascagempa. Tetap waspada terhadap potensi gempa susulan. Dampak korban jiwa dapat dipicu bukan karena fenomena gempa tetapi reruntuhan bangunan yang tidak tahan gempa," katanya.

Selain itu, warga diminta untuk tidak mudah terpancing oleh berita palsu atau hoaks yang biasanya tersebar melalui media sosial. Pastikan informasi terkini pascagempa dari BMKG, BNPB atau pun BPBD setempat.

Baca Juga: