JAKARTA - Kurs dollar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (5/4) waktu New York, AS atau Sabtu (6/4) pagi WIB setelah perbaikan data ketenagakerjaan di dalam negara. Pengaruh tersebut diperkirakan bisa mempengaruhi kinerja rupiah, hari ini (8/4).

Berdasarkan laporan Departemen Tenaga Kerja AS, Jumat (5/4) waktu setempat, total penggajian (payroll) pekerjaan non-pertanian AS meningkat 196.000 pada Maret lalu, di atas ekspektasi para ekonom sebesar 175.000. Penambahan lapangan pekerjaan yang menonjol terjadi dalam bidang perawatan kesehatan serta jasa-jasa profesional dan teknis, menurut departemen.

Sementara itu, tingkat pengangguran tidak berubah pada 3,8 persen. Indeks dollar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,09 persen menjadi 97,3938 pada akhir perdagangan.

Sementara itu, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat (5/4), menguat 50 poin dari sehari sebelumnya menjadi 14.133 rupiah per dollar AS.

"Ada harapan bahwa sengketa perdagangan yang berlarut-larut antara Amerika Serikat dan Tiongkok akan segera diselesaikan. Hal tersebut menjadi katalis positif bagi rupiah," kata Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta.

Ant/E-10

Baca Juga: