Panglima TNI Andika Perkasa mengutarakan terkait pertemuan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo dengan KSAU Amerika Serikat Jenderal Charles Q Brown. Pada saat pertemuan tersebut pengadaan pesawat F-15IDN disebut jadi hal utama yang dibahas.

Pengadaan hal tersebut Andika menyebutkan, TNI AU memang membutuhkan kekuatan tambahan. Kedatangan F-15IDN menjadi salah satu jawaban.

"Dan saya yakin, itu kebutuhan tambahan dari pesawat jet tempur ini kan juga bagian dari kebutuhan TNI AU," ujar Andika saat berkunjung ke PBNU, Senin (23/5).

Andika menyebutkan, pengadaan tersebut sudah dilakukan pada 2019 ke Kemenhan. Selanjutnya, tinggal Kemenhan memilah mana yang sesuai dengan anggaran dan kebutuhan.

"Ya, ini kita berbicara pengadaan periode 2020-2024. Karena sistem pengadaan di Kemenhan sebetulnya, yang menjadi lead sectornya. Kami sebagai pengguna dan kami sebetulnya sudah mengajukan usulan itu sejak 2019," kata Andika.

Seperti diketahui, pertemuan Fadjar dengan Charles merupakan salah satu dari sejumlah kegiatan yang akan dilakukan Fadjar selama menghadiri agenda di AS. Kemudian, topik mengenai nasib pengadaan jet tempur F-15IDN memang jadi pembahasan utama.

"Kedua pemimpin juga membahas inisiatif modernisasi pertahanan Indonesia, termasuk pengadaan pesawat F-15IDN," ungkap keterangan pers Dinas Penerangan Angkatan Udara (Dispenau).

Meskipun nama F-15IDN sendiri pemberian kode khusus untuk Indonesia. Pesawat itu memiliki nama asli F-15EX.

AS juga telah menyetujui penjualan 36 unit F-15IDN dan sejumlah peralatan militer lainnya senilai hampir 14 miliar dolar AS atau sekitar Rp 200 triliun kepada Indonesia pada Kamis 10 Februari 2022.

Baca Juga: