HONG KONG - Hong Kong akan mengizinkan non-residen masuk ke hub keuangan itu mulai Mei nanti. Kebijakan ini yang pertama kali sejak dua tahun. The Straits Times melaporkan, Sabtu (23/4).

Langkah kecil ini melonggarkan kebijakan pembatasan Covid-19 yang telah mengubah kota ini menjadi salah satu tempat paling terisolir di dunia.

Peraturan Hong Kong untuk maskapai yang membawa pasien terinfeksi Covid-19 juga akan dilonggarkan, demikian pernyataan pemerintah pada Jumat (22/4).

Bagi pelaku perjalanan luar negeri akan diberlakukan prosedur yang sama dengan warga Hong Kong, kata pemerintah.

Pengumuman ini dikeluarkan saat angka infeksi harian di bawah 1.000 selama lebih dari seminggu sejak terjadi puncaknya 70.000 lebih pada 3 Maret lalu.

Perbatasan Hong Kong telah ditutup sejak awal 2020 dengan sedikit penerbangan dan aturan karantina yang panjang bagi pendatang.

Saat ini kebanyakan maskapai mendarat di Hong Kong dari Tiongkok daratan dan beberapa kota di Asia. Hong Kong telah menjadi gerbang pertemuan antara timur dan barat.

Ada sebelas rute penerbangan yang dilarang minggu ini, termasuk Cathay Pasific, Emirates, Qantas, dan KLM, menurut catatan pemerintah. Tahun ini, lebih dari 70 penerbangan dilarang terbang ke Hong Kong.

Hong Kong mencabut larangan terbang yang datang dari sembilan negara termasuk AS dan Inggris pada 1 April dan memotong masa karantina bagi residen dari 14 hari menjadi tujuh hari. Pembatasan itu berarti hanya sedikit maskapai yang bisa beroperasi di Hong Kong.

Kota ini mengikuti Tiongkok daratan dalam mengimplementasikan kebijakan nol-Covid untuk mengendalikan wabah Covid-19.

Ribuan warga yang mencoba kembali ke Hong Kong terkena dampak penundaan di menit terakhir. Pada akhirnya mereka berjuang mencari rute alternatif yang memastikan mereka mendapat kamar hotel untuk karantina di tengah terbatasnya kamar yang tersedia.

Hong Kong membuka kembali pusat kebugaran, salon kecantikan, taman bermain, dan bioskop pada Kamis untuk pertama kalinya dalam empat bulan ini.

Baca Juga: