JAKARTA - Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Russia merangkap Republik Belarus, M Wahid Supriyadi, mendapat penghargaan Medal of Muslims of Russia "For Services" dari Dewan Mufti Russia. Penghargaan diberikan langsung oleh Wakil Ketua Dewan Mufti Russia, Rushan Abbyasov, di Kantor Dewan Mufti Rusia di Moskwa.

Penyerahan penghargaan ini dilakukan menjelang berakhirnya tugas Dubes Wahid di Russia pada akhir Juli 2020. Rushan Abbyasov mengatakan penghargaan diberikan atas kontribusi Dubes Wahid selama bertugas di Russia dalam mengembangkan dan memperdalam hubungan kebudayaan dan keagamaan antara bangsa Rusia dan Indonesia.

"Penghargaan juga diberikan atas keaktifan Dubes Wahid dalam berbagai kegiatan Dewan Mufti Russia dan Religious Board of Muslim of the Russian Federation yang ditujukan untuk mempererat perdamaian dan keharmonisan di masyarakat Russia," kata Rushan Abbyasov sebelum menyematkan medali di baju batik berwarna merah yang dikenakan Dubes Wahid.

Rushan Abbyasov mencatat kedekatan hubungan masyarakat muslim Russia dengan Indonesia, seperti peran kunjungan Presiden Soekarno ke St Petersburg tahun 1956 dengan difungsikannya kembali Masjid Agung St Petersburg sebagai tempat ibadah umat Muslim. Tidak sedikit kunjungan delegasi dan warga Indonesia ke Moskwa yang selalu menyempatkan berkunjung ke Masjid Agung Moskwa.

Menurut Rushan Abbyasov, Dubes Wahid juga telah banyak memperkenalkan Islam di Russia kepada masyarakat Indonesia, kunjungan ke masjid-masjid pada saat kunjungan kerja ke berbagai daerah di Russia, dan keikutsertaan pada peresmian sejumlah masjid baru.

Rushan Abbyasov juga mengenang kunjungan pertama pada April 2011 ke berbagai kota di Indonesia yaitu Jakarta dan memberi sambutan di Masjid Istiqlal menjelang salat Jumat, Pondok Pesantren Gontor, dan UIN Malang. Kunjungan terakhirnya adalah pada Februari 2019 saat pameran foto Tradisi Islam di Russia yang diselenggarakan di Jakarta. "Sambutan masyarakat Indonesia sangat luar biasa dan saya berkeinginan berkunjung kembali ke Indonesia," ujar Rushan Abbyasov yang masih ingat kata "matur nuwun".

Peluang Kerja Sama

Rushan Abbyasov dan Dubes Wahid sepakat bahwa Indonesia dan Russia memiliki banyak peluang kerja sama, termasuk di bidang ekonomi dan perdagangan, seperti sektor industri halal atau produk halal. Pasar di kedua negara sangat menjanjikan karena Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia dan Russia merupakan negara berpenduduk muslim terbanyak di Eropa yang mencapai sekitar 25 juta jiwa. Dubes Wahid menggarisbawahi pentingnya juga kerja sama sektor wisata halal.

Dubes Wahid dalam siaran persnya mengatakan Indonesia aktif dalam mengembangkan kerja sama, seperti keikutsertaan pada Kazan Summit dan Russia Halal Expo di Kazan, serta Moscow Halal Expo. Dubes Wahid juga mendorong Dewan Mufti Russia untuk terus mengembangkan kerja sama dengan Indonesia, termasuk dengan organisasi keagamaan, seperti Majelis Ulama Indonesia.

Hubungan antara bangsa Indonesia dan Russia begitu erat. Pengenalan Indonesia di Russia sudah dilakukan sejak tahun 1945. Salah seorang yang aktif memperkenalkan Indonesia di Russia adalah Widji Utami atau Ami Intojo yang bertemu Dubes Wahid sebelum pertemuan Dubes Wahid dengan Dewan Mufti Russia. Ami Intojo adalah salah seorang diaspora Indonesia di Russia yang tinggal di Moskwa sejak tahun 1956.

Ami Intojo pernah aktif mengajar bahasa Indonesia di Moskow State Institute of International Relations (MGIMO) dari tahun 1970 hingga tahun 2008. Dia meneruskan pekerjaan ayahnya, Prof Intojo, yang khusus dikirim Presiden Soekarno ke Moskwa tahun 1956 untuk mengajar Bahasa Indonesia di MGIMO.

Dalam beberapa tahun terakhir tidak sedikit warga Russia yang berkunjung ke Indonesia, khususnya untuk berwisata, dan sebaliknya, dari Indonesia ke Russia. Saat ini warga kedua negara belum dapat kembali saling mengunjungi karena pandemi Covid-19. mar/N-3

Baca Juga: