JAKARTA - Program Kartu Prakerja yang telah memiliki 13 juta penerima dari seluruh kabupaten/kota se-Indonesia terbukti bersifat inklusif. Hal itu juga selaras dengan pendekatan Agenda Pembangunan Berkelanjutan (SDG's) 2030 yaknileave no one behind.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto, menyampaikan secara virtual bahwa banyak agenda pembangunan global dalam SDGs yang diakselerasi oleh Program Kartu Prakerja sepertilifelong learning, pemberdayaan perempuan, pengurangan ketimpangan, dan kemitraan untuk inklusi keuangan.

"Saat ini Kartu Prakerja telah diterima oleh 13 juta penerima. Jumlah tersebut bukan hanya angka, namun itu adalah sumber daya manusia yang luar biasa," kata Menko Airlangga dalam acara "Dua Tahun Perjalanan Kartu Prakerja Mentransformasi Layanan Publik: Capaian, Pelajaran, Strategi ke Depan", Rabu (27/7) dikutip dari rilis Kemeninfo.

Lebih lanjut, Menko Airlangga juga mengatakan bahwa Program Kartu Prakerja yang bersifat semi bantuan sosial (bansos), kini terbukti efektif dan berhasil menjalankan misi gandanya pada masa pandemi COVID-19 yaitu untuk peningkatan keterampilan sekaligus perlindungan masyarakat. Hal tersebut didukung oleh hasil penelitian JPAL SEA, Bank Dunia-TNP2K, serta Presisi Indonesia yang membuktikan dampak positif Program Kartu Prakerja terhadap learning, kebekerjaan, kewirausahaan, pendapatan, ketahanan pangan, dan inklusi keuangan para penerima. Survei CSIS dan BPS juga menemukan hal yang serupa.

Menko Airlangga menyampaikan bahwa capaian Kartu Prakerja tersebut berasal dari proses dalam menerapkan prinsip-prinsip dasar yaitu kebijakan disusun berbasis data, berbagi tugas antara sisi kebijakan dan sisi operasional, menggunakan kemitraan multi-pihak, dan menggunakan teknologi digital yaitu cloud dan proses bisnis yang cepat, murah, mudah, luas, aman, andal, akuntabel dan transparan.

Untuk itu, pada kesempatan tersebut Menko Airlangga juga mengucapkan terima kasih kepada Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja yang telah bekerja keras menjalankan mandat program untuk memberikanskilling, reskilling,danupskillingkepada seluruh angkatan kerja Indonesia.

"Program Kartu Prakerja masih perlu disempurnakan. Oleh karena itu, saya berharap agar program itu diberikan "ruang" untuk terus memperbaiki diri. Karena kita ingin Program Kartu Prakerja lebih baik lagi dan terus bertumbuh di masa depan," ujar Menko Airlangga.

Menutup sambutannya, Menko Airlangga mengajak masyarakat Indonesia untuk bersama-sama membangun Kartu Prakerja dan menjadi bagian dari Kartu Prakerja Prakerja. Menko Airlangga juga menegaskan bahwa Program Kartu Prakerja bisa direplikasi untuk model pembangunan di berbagai negara lain.

"Prinsip dasar dari Kartu Prakerja adalah transformasi ataupun perubahan. Prakerja adalah harapan. Prakerja adalah kebanggaan Indonesia, dan Prakerja adalah programgovernment to peopleyang inovasinya dari Indonesia," pungkas Menko Airlangga.

Baca Juga: